Kendari (ANTARA) - Syahbandar Kolaka, Sulawesi Tenggara, mengeluarkan surat edaran penghentian sementara pelayaran kapal feri yang melayani rute Kolaka (Sultra) menuju Bajoe (Sulsel) akibat cuaca buruk dan ketinggian ombak di Selat Bone yang tinggi.
Kepala Syahbandar Kolaka Capt Marsri Tulak melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa, menyebutkan berdasarkan surat Dirjen Perhubungan Laut, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Nomor.144/PHBL/2021 tertanggal 29 November 2021 perihal maklumat pelayaran.
Selain itu, surat dari BMKG perihal prakiraan cuaca dan gelombang tinggi laut. Oleh karena itu, pihaknya meminta seluruh operator, nakhoda, dan pemilik kapal untuk menunda sementara pelayaran.
"Berdasarkan data dari BMKG, khususnya wilayah perairan Teluk Bone bagian selatan, Selat Makassar, dan Laut Flores, kami meminta seluruh pemilik kapal feri untuk menunda pelayaran sementara hingga kondisi cuaca normal kembali," katanya.
Begitu pula kepada nelayan, pihaknya mengimbau untuk tidak melaut sementara karena angin kencang serta kondisi ombak yang tidak bersahabat di perairan Kolaka.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Sangia Nibandera Danu Triatmoko menyebutkan ketinggian gelombang di perairan Teluk Bone bagian selatan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap ketinggian gelombang akibat dampak terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang menyebabkan penambahan massa udara basah dan meningkatnya anomali suhu muka laut.
"Kondisi dinamika atmosfer ini meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat serta angin kencang dan gelombang tinggi di Sulawesi Selatan," katanya.