Kendari (Antaranews Sultra) - Yayasan Jokowi Centre Foundation (JCF) Sulawesi Tenggara berempati dengan nasib nelayan tangkap yang mengalami kendala melaut karena administrasi pelayaran yang tidak kunjung diperoleh dari pihak terkait.
"Jokowi Centre hadir sebagai mata dan telinga Presiden Jokowi dalam mewujudkan Nawacita. Nasib nelayan pengguna kapal tangkap kapasitas 30 GT yang tidak melaut berbulan-bulan menjadi salah satu temuan Jokowi Centre untuk ditindaklanjuti," kata pemegang mandat Jokowi Centre Sultra Laode Muhamad Erawan Asman di Kendari, Kamis.
Meskipun Jokowi Centre baru akan dikukuhkan 23 September 2018 namun sudah melakukan kerja-kerja praktis untuk menghimpun data dan informasi tentang penyelenggaraan pembangunan sosial kemasyarakatan, kebutuhan serta keluhan rakyat.
"Jokowi Centre memastikan bahwa setiap temuan lapangan dan keluhan rakyat yang akurat sampai di telinga Presiden Jokowi, sehingga dipastikan pula ada solusi," kata Erawan, politis Partai Nasdem.
Komposisi Jokowi Centre yang akan dikukuhkan dalam waktu dekat? dihimpun dari berbagai kalangan, baik politisi, akademisi, pelaku usaha dan profesional.
"Pada tingkat kabupaten/kota akan dibentuk kelompok kerja yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dan menyikapi secara langsung setiap permasalahan," kata Erawan yang didampingi anggota Tim 7? Jokowi Centre Hasan Basri.
Dijelaskan pula bahwa penamaan Tim 7 Jokowi Centre digali dari riwayat kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden Ke-7 Indonesia.
Erawan menambahkan hasil kerja Tim 7 Jokowi dapat dielaborasi sebagai program maupun evaluasi relawan serta tim pemenangan Jokowi-Maaruf menghadapi pesta demokrasi pemilihan Presiden 24 April 2019.
Tim 7 Jokowi juga turut membantu dalam pemantauan isu, sosialisasi dan publikasi media sosial, diskusi media, penulisan artikel opini dan kegiatan sosial.