Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memprogramkan rehabilitasi jaringan irigasi persawahan karena sebagian kondisinya tidak memadai untuk mendukung optimalisasi capaian produksi padi sawah.
Kadis Pertanian Sultra, Nasir di Kendari, Sabtu, mengatakan
pemerintah daerah membangun maupun memelihara sarana irigasi secara bertahap disesuaikan dengan dukungan anggaran yang ada.
"Masih dominan irigasi tanah sehingga distribusi air dari penampungan ke persawahan milik petani tidak berjalan maksimal," kata Nasir.
Data Dinas Pertanian Sultra menyebutkan luas lahan persawahan produksi mencapai 106.000 hektare dengan produksi rata-rata 4,2 ton per hektre.
Menurut dia, ada beberapa upaya untuk meningkatkan produksi padi sawah, yakni memperbaiki irigasi sehingga ketersediaan air cukup, petani diimbau memanfaatkan pupuk organik dan mendorong daya olah petani.
"Kalau petani dan pemerintah konsisten meningkatkan upaya produksi maka diprediksi setiap hektare dapat menghasilkan padi sampai tujuh ton," katanya.
Anggota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim mengatakan saat curah hujan tinggi mengakibatkan sebagian saluran irigasi persawahan rusak karena banjir.
"Partisipasi petani membangun dan memperbaiki irigasi persawahan cukup tinggi. Mereka tidak tergantung dengan bantuan pemerintah," kata Syamsul Ibrahim, politisi PAN daerah pemilihan Kabupaten Konawe dan Konawe Utara.
Program rehabilitasi jaringan irigasi persawahan harus mendapat dukungan, baik pemerintah pusat melalui APBN maupun pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
.