Baubau, (Antaranews Sultra) - Sebanyak 680 personel dari TNI/Polri, dan institusi terkait lainnya turut dalam simulasi pengamanan Pilkada serentak 2018.
Kapolres Baubau, AKBP Daniel Widya Mucharam, di Baubau, Jumat mengatakan tujuan simulasi dalam sistem pengamanan kota yang digelar tersebut adalah bentuk unjuk kekuatan yang dimiliki oleh pengamanan TNI dan Polri dalam mengamankan pelaksanaan pemilihan wali kota-wakil wali kota Baubau dan pemilihan gubernur Sultra.
"Adapun simulasi yang digelar tadi adalah sesuai tahapan Pilkada Baubau, mulai dari persiapan kampanye, pemungutan suara hingga antisipasi hal yang tidak diinginkan setelah pencoblosan seperti akan adanya unjuk rasa yang bersifat anarkis," ujarnya.
Kata Daniel, yang istimewa dalam Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) itu, pihaknya menyiapkan penerapan pengamanan, baik di wilayah darat maupun di perairan laut sebagai upaya untuk mengamankan apabila adanya pengerahan massa melakukan unjuk rasa yang berakhir anarkis.
"Khusus yang di perairan ini untuk mengantisipasi hal-hal atau gangguan yang muncul dari seberang lautan, karena kita mengetahui bahwa Baubau adalah daerah yang memiliki perbatasan wilayah dengan laut. Oleh karena itu, bagaimana tadi kita menyaksikan personel dari Satpol Air sudah siap mengamankan gangguan yang berasal dari perairan," ujarnya.
Sedangkan, peragaan simulasi di darat, lanjut Daniel, disesuaikan tahapan pasangan calon pada saat melaksanakan kampanye terjadi gangguan yang bisa ditunjukkan cara mengamankan. Termasuk cara tim mengamankan gangguan di atas bahu jalan menggunakan roda empat yang sudah siap melakukan pelumpuhan.
"Kemudian bagaimana melakukan pengamanan pada saat pelaksanaan pemungutan suara di TPS. Kericuhan yang terjadi di TPS bisa kita tanggulangi dan bisa dinetralkan kembali dengan pengamanan yang sudah disiapkan. Termasuk, antisipasi terhadap kemungkinan terburuk seperti terjadi penculikan dari Paslon," ujarnya lagi.
Dia juga mengatakan, selain peragaan pengemudi roda empat yang sudah dilatih bisa melumpuhkan setiap kendaraan yang digunakan oleh para perusuh, pihaknya dalam simulasi itu juga menerjunkan Polisi Wanita (Polwan) yang sudah disiapkan khusus dengan menggunakan sepeda motor maupun sebagai negosiator.
"Kenapa digunakan Polwan karena kita melihat untuk pelaksanaan pada tingkat-tingkat tertentu kekuatan Polwan sangat dibutuhkan, karena akan bisa memberikan rasa humanis yang lebih kuat dari pada pengamanan yang lebih keras," katanya.
Dalam simulasi yang melibatkan 680 personel gabungan yang digelar di alun-alun Pantai Kamali Baubau itu, turut hadir Wakil Wali Kota Baubau, Hj Wa Ode Maasra Manarfa, Bupati Buton Tengah, Samahuddin, unsur Forum Kordinasi Pimpinan Daerah Baubau, Ketua KPU Baubau, Dian Anggraeni, Ketua Panwas Baubau, Yusran Elfargani dan sejumlah Kepala SKPD lingkup Pemkot Baubau.