Kendari, Antara Sultra - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara terus berupaya meningkatkan populasi sapi di daerah itu dengan cara memaksimalkan program upaya khusus (upsus) sapi indukan wajib bunting (Siwab).
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir, di Kendari, Selasa, mengatakan program upsus yang dilakukan selama ini telah menunjukan peningkatan populasi sapi di daerah ini.
"Meningkatnya jumlah populasi sapi tersebut karena dioptimalkan pembinaan juga inseminasi buatan (IB) di sejumlah kabupaten sebagai sentra ternak besar seperti Kabupaten Bombana, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Muna," katanya.
Disebutkan, pihaknya mencatat jumlah populasi ternak sapi di daerah itu terhitung hingga akhir 2016 mencapai 333.148 ekor.
"Jumlah populasi sapi mengalami peningkatan selama empat tahun berturut-turut. Tahun 2013 populasi ternak sapi 230.363 ekor, tahun 2014 menjadi 265.370 ekor, tahun 2015 sebanyak 299.240 ekor dan tahun 2016 sebanyak 333.148 ekor," kata Nasir.
Menurut Nasir, peningkatan jumlah populasi ternak sapi tersebut kata Nasir, menunjukan kinerja pemerintah positif sehingga secara perlahan Sultra tumbuh menjadi salah satu provinsi sentra pengmbangan ternak sapi di Indonesia.
"Kami terus melakukan upaya dan mendorong petani atau pepernak untuk meningkatkan populasi ternak sapi karena permintaan daging di pasaran cukup tinggi," katanya.
Nasir mengakui, selama ini para pembudidaya peternakan di Sultra masih menganggap ternak sapi dijadikan usaha sampingan.
"Kalau mereka serius dan fokus, harusnya ini menjadi sumber peenghasilan yang luar biasa," kaatanya.