Kendari, Antara Sultra - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menemukan 239 kasus HIV/AIDS selama periode 2016.
"Jumlah itu adalah yang terbanyak yang ditemukan selama beberapa tahun dilakukan pendataan terhadap kasus HIV/AIDS di Sultra," kata Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Asrum Tombili, di Kendari, Minggu.
Disebutkan, kasus tersebut jauh lebih besar dari kasus yang ditemukan 2015 hanya 123 kasus dan 2014 hanya 158 kasus HIP/AIDS.
"Kasus terbanyak ditemukan di Kota Baubau 92 kasus, menyusul di Kota Kendari 85 kasus dan Kabupaten Muna 27 kasus," katanya.
Selanjutnya Kabupaten Buton 10 kasus, Wakatobi tujuh kasus, Buton Tengah enam kasus, Kolaka lima kasus, Bombana empat kasus, Buton Selatan dua kasus dan Kolaka Utara saut kasus.
"Sedangkan daerah yang tidak ditemukan kasus HIV/AIDS selama 2016 adalah Konawe, Konawe Selatan, Buton Utara, Konawe Utara, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan dan Muna Barat," katanya.
Ia mengatakan, penderita yang terdeteksi penyakit mematikan tersebut kini didominasi oleh usia produktif antara 20-45 tahun.
"Seperti diketahui penyebaran penyakit HIV-AIDS ibarat gunung es yang angka penderitanya cukup cepat," katanya.
Menurutnya, budaya seks bebas serta penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya yang kini marak diduga menjadi penyebab penyebaran HIV-AIDS pada usia remaja.
Dinkes juga mengimbau adanya kesadaran masyarakat untuk secara dini melakukan pemeriksaan kesehatan secara suka rela dengan memeriksakan diri pada unit kesehatan.
"Untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS ini diperlukan keterlibatan multi sektoral dan multi kiat dalam pencegahan maupun pengendalian," katanya.