Kendari (Antara News) - Warga Kabupaten Buton Selatan mendambakan perbaikan jalan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menghubungkan wilayah Batauga, ibu kota kabupaten tersebut dengan Kota Baubau.
Yaudu Salam Ajo, anggota DPRD Sultra asal daerah pemilihan (dapil) Sultra 4 (Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Wakatobi) menyatakan dirinya telah menampung aspirasi warga setempat yang meminta perbaikan jalur utama akses transportasi darat di daerah otonomi dari (DOB) pemekaran dari Kabupaten Buton sejak tahun 2014 itu.
"Itu jalan poros provinsi dan tak ada jalan alternatif lain kalau kita dari Kota Baubau menuju Batauga sampai ke Sampolawa," ujar politisi dari PKS itu.
Menurut dia, warga menuntut perbaikan jalan poros tersebut karena merupakan jalur ekonomi yang utama bagi warga untuk memudahkan akses distribusi dan pemasaran hasil-hasil pertanian dan perikanan di daerah itu.
Ia mengatakan, Kondisi jalan antara Batauga sampai Sampolawa yang panjangnya mencapai 20 km mengalami kerusakan yang sangat parah.
"Biasanya masih kondisi jalan bagus, waktu jarak tempuh dengan kendaraan umum hanya satu jam, tapi kini kondisi rusak parah sehingga waktu jarak tempuh hingga dua jam," katanya lagi.
Menurut Yaudu, aspirasi warga tersebut disampaikan kepada anggota DPRD Sultra asal dapil Sultra 4 saat melakukan reses masa sidang pertama tahun 2015 - 2016 melakukan kunjungan di wilayah dapil tersebut pada pekan lalu.
Kabupaten Buton Selatan merupakan salah satu DOB di Sultra yang terbentuk pada Agustus 2014 bersama Buton Tengah, keduanya mekar dari Kabupaten Buton, serta DOB Muna Barat yang mekar dari Kabupaten Muna Barat. Selama kurang lebih dua tahun terbentuk DOB, telah dipimpin dua penjabat bupati, sebelumnnya La Ode Mustari dan kini HM Faisal Imu.