Kendari (Antara News) - KONI Sulawesi Tenggara meniadakan program pelatihan non kampus atau pelatihan berjalan bagi atlet yang dipersiapkan menghadapi PON XIX 2016 di Jawa Barat karena pendanaan yang terbatas.
Wakil Ketua III KONI Sultra Eryckson Ludji di Kendari, Sabtu, mengatakan KONI Sultra mengajukan usulan kebutuhan anggaran persiapan atlet menghadapi PON sebesar Rp25 miliar.
Namun, tim anggaran dan DPRD Sultra memangkas hingga menyetujui sebesar Rp10 miliar untuk pembiayaan atlet dan ofisial sekitar 250 orang.
"Pemangkasan anggaran lebih dari 50 persen berdampak pada revisi program pelatihan atlet secara total. Sebelumnya KONI berharap sebelum finalisasi anggaran dapat diundang agar materi proposal dapat didisukusikan," katanya.
Namun demikian, ia berharap atlet, pelatih dan pengurus cabang olahraga tetap semangat menjalankan program latihan sehingga performa menghadapi pesta olahraga nasional empat tahunan berjalan sesuai harapan.
Selain Pelatda non kampus juga pengadaan peralatan latihan bakal ditiadakan sebagai dampak dari pengurangan anggaran yang diajukan tim KONI.
"Pelatda terpusat pun yang sebelumnya diprogramkan empat atau lima bulan diproyeksi hanya efektif dilaksanakan sekitar tiga bulan. Suka atau tidak suka harus diterima," ujarnya.
Data KONI Sultra bahwa 160 atlet yang tersebar pada 23 cabang olahraga mengantongi tiket menuju pada PON XIX Jawa Barat yang dijadwalkan berlangsung September 2016.