Kendari (Antara News) - Loka Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Kendari memberikan pelatihan kepada 50 orang mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) di daerah itu dalam bidang kewirausahaan.
Kepala LP3TKI Kendari La Ode Askar, di Kendari, Rabu mengatakan, pelatihan kewirausahaan bagi para TKI purna itu sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Dalam pelatihan ini kita mengajarkan para mantan TKI tersebut dalam mengelola usaha bahan makanan berupa tenteng mete dan ota-ota ikan tuna," ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan mantan TKI dan keluarganya untuk dapat memanfaatkan uang dari hasil kerja di luar negeri dengan melakukan kegiatan ekonomi produktif.
Menurut dia, program pemberdayaan TKI Purna dan keluarganya dalam berwirausaha ini merupakan fokus dan prioritas untuk mendorong, mambantu dan memfasilitasi para mantan TKI dan keluarganya menuju kesejahteraan yang lebih baik dan penghidupan yang layak.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan peluang bagi para TKI purna dan keluarganya untuk bisa berwirausaha dengan memanfaatkan potensi yang ada di Sultra," ujarnya.
Menurut dia, dengan memberikan peluang usaha bagi para mantan TKI itu diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran dan pengentasan kemiskinanan serta berkurangnya keinginginan masyarakat untuk bekerja menjadi TKI di luar negeri.
Kegiatan pelatihan pengembangan usaha bagi para mantan TKI tersebut berlangsung 15-16 September 2015.
Fokus kegiatan pelatihan itu tentang pengolahan bahan makanan, yakni pengolahan tenteng mete dari bahan baku jambu mete yang merupakan salah satu komoditas andalan Sultra.
Selain itu, pengolahan ota-ota dari bahan baku ikan tuna yang juga merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup banyak di daerah itu.