Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari memaksimalkan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) Sampah Puuwatu untuk mempertahankan penghargaan adipura kencana tahun 2015.
Wali Kota Kendari, Asrun di Kendari, Selasa, mengatakan, pengelolaan TPA memiliki bobot nilai tertinggi dalam indikator penilaian adipura kencana sehingga perlu penataan secara maksimal.
"Yang dilihat dalam penilaian itu yakni bagaimana pemerintah mengelola sampah rumah tangga atau sampah domestik yang ada di TPA tersebut. Kemudian apakah penglolaannya masih bersifat `Oven Dumping` atau sudah melakukan pemisahan antara sampah organik dan anorganik," katanya.
Menurut dia, dalam pengelolaan sampah di TPA tersebut sudah melakukan pemisahan sampah organik dan anorganik, bahkan saat berada di tempat pembuangan sementara sudah mulai dilakukan pemisahan.
Poin yang akan dinilai selanjutnya kata Asrun, adalah upaya pemerintah yang sudah menangkap gas metan yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah tersebut untuk digunakan oleh warga sekitar.
"Ini memiliki bobot nilai yang tinggi juga, karena membuat inovasi dari pengelolaan sampah yang bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dan bisa menjadi cikal bakal penggunaan gas metan secara meluas pada masyarakat Kota Kendari," katanya.
Pengelolaan TPA Sampah Kendari, kata Asrun, saat ini sudah menjadi percontohan di Indonesia sehingga sudah sekitar 60 pemerintah daerah kabupaten kota yang mengunjungi TPA Sampah Kendari untuk melihat langsung proses penangkapan gas metan yang dialirkan atau digunakan oleh warga sekitar.
"Setelah menjadi daerah tujuan untuk belajar mengelola TPA bagi pemda lain di Indonesia, tentunya ini sudah menjadi pengakuan publik bahwa kami adalah yang terbaik dalam mengelola sampah. Dengan demikian kami optimistis bisa meraih kembali tropi adipura kencana tahyun 2015," katanya.