Kendari (Antara News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengapresiasi kreativitas petani mengembangkan tanaman sagu untuk mewujudkan pencapaian kesejahteraan yang lebih baik.
Anggota DPRD Kota Kendari Laode Lawama di Kendari, Minggu, mengatakan DPRD dan pemerintah daerah harus memberikan stimulus kepada petani sehingga pengembangan tanaman sagu lebih optimal.
"Kendala klasik petani dalam meningkatkan produktivitas adalah pemasaran hasil dan modal untuk membiayai kegiatan produksi. Ini yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah daerah maupun dewan," kata La Wama, politisi PDI Perjuangan.
Sagu dikenal sebagai tanaman yang tidak membutuhkan perawatan khusus karena tahan dari serangan hama dan berkembang secara alamia pada habitatnya.
Jika petani sagu mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan pemilik modal sebagai penjamin pasar maka dengan sendirinya menjadi modal menuju swasembada pangan nasional.
Secara terpisah Wali Kota Kendari, Asrun mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan pangan lokal dan salah satunya adalah tanaman sagu sebagai bahan baku pangan lokal daerah yang disebut `Sinonggi`.
"Kita harus mulai berbuat dan melakukan terobosan untuk mengembangkan sumber pangan non beras seperti tanaman sagu," katanya.
Pemerintah, katanya, juga menerbitkan peraturan wali kota Kendari nomor 15 tahun 2010 tentang aksi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal Kota Kendari.
Ketergantungan pada pangan tertentu seperti beras kata Asrun dapat memicu terjadinya instabilitas harga saat pangan beras terganggu atau berkurang.
"Pemerintah menekankan pengelola rumah makan dan hotel agar menyediakan menu pangan lokal khususnya Sinonggi agar setiap tamu dapat menikmatinya," ujar Asrun.