Andoolo (Antara News) - Ratusan hektare sawah di Kabupaten Konawe Selatan terancam puso karena musim kemarau yang berkepanjangan.
Perwakilan petani Burhan (35) di Andoolo, Selasa, mengatakan musim kemarau menyebabkan ratusan hektare sawah kekeringan.
"Wajar lahan kekeringan karena kawasan hutan di hulu sungai Tawaoputu Sebagai sumber air yang mengalir ke areal persawahan dihabisi dan anak sungai dimatikan," kata Burhan.
Petani menduga anak sungai kehilangan fungsi karena ulah PT Cipta Agung Manis yang melakukan penggusuran lahan secara besar-besaran.
Pembukaan lahan secara besar-besaran oleh PT Cipat Agung Manis di daerah hulu sungai Tawaoputu dan sekitarnya berdampak terhadap ratusan sawah milik petani di Kelurahan Ngapaaha, Asingi dan sekitarnya kekeringan.
Dampaknya adalah keringnya beberapa anak sungai yang menjadi sumber air persawahan petani. Parahnya, penggusuran lahan tersebut dengan menimbun anak sungai, sehingga aliran air tertutup.
"Kalau hanya musim kemarau seperti saat ini tidak akan separah ini, tetapi ini anak sungai tertimbun tanah dan kayu. Ini yang membuat kami pasrah saja," katanya.
Senada dengan itu Betsar yang juga memiliki areal persawahan di Kelurahan Ngapaaha mengakui, jika lahan sawahnya tidak dapat dipanen secara maksimal karena musim kemarau panjang dan keringnya sumber air di irigasi Tawaoputu.
"Kami menyesalkan aktifitas PT CAM yang melakukan penggusuran hutan, gunung yang tanahnya kemudian menimbun anak sungai," kata Betsar.
Dinas Pertanian diimbau meninjau daerah gusuran PT CAM dan memberikan teguran hingga dihentikan agar petani tidak dikorban.