Kendari (Antara News) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mandala Waluya Kendari, terus berupaya untuk mendorong dosen untuk aktif membuat jurnal ilmiah tentang kesehatan.
Kepala LPPM STIKES Mandala Waluya, La Dabo Buton, di Kendari, Minggu, mengatakan untuk menggenjot dosen membuat jurnal pihaknya menyediakan dana sebesar Rp200 juta dan menggunakan dana alokasi bantuan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti), dalam membiayai kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen sehingga dapat menghasilkan artikel ilmiah di bidang kesehatan.
"Dengan adanya dana dari Dikti dan yang disiapkan oleh kampus, diharapkan dapat mendorong dosen untuk melakukan penelian dan membuat jurnal dan bermanfaat bagi dunia kesehatan,"ujarnya.
Ia menambahkan STIKES Mandala Waluya menargetkan ada 40 jurnal yang akan dibuat dengan anggaran yang disediakan tersebut, baik itu jurnal nasional maupun internasional.
Menurutnya dengan adanya anggaran tersebut dapat mendorong dosen dalam melakukan penelitian agar dapat terpublikasi dalam bentuk jurnal baik itu jurnal nasional maupun jurnal internasional.
Olehnya itu lanjut, Kepala LPPM STIKES Mandala waluya tersebut, pihaknya berharap agar anggaran yang telah disiapkan dapat dimanfaatkan dengan baik agar jurnal hasil penelitian yang dihasilkan mengalmi peningkatan baik itu kuantitas maupun kualitas dari jurnal itu.
"Sejak tahun 2011 STIKES Madala Waluya telah memiliki layanan jurnal kesehatan yang memiliki nomor international standard serial nomber (ISSN-red) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang terbit setiap enam bulan,"ujarnya.
Ia menambahkan ISSN tersebut merupakan sebuah nomor yang digunakan untuk identifikasi publikasiberkala media cetak maupun elektronik.
Menurutnya untuk pengembangan publikasi jurnal maka pihaknya menyiapkan layanan jurnal elektronik agar dapat diakses oleh mahasiswa maupun publik yang membutuhkannya.
"Untuk meningkatkan pelayanan akan akses jurnal, kami telah melatih satu orang dosen sebagai tenaga pengelola. Selain itu kami juga sedang mempersiapkan website untuk keperluan online," ujarnya.