Ambon (Antara News) - Gubernur Maluku, Said Assagaff diundang Kedubes Australia di Indonesia untuk menghadiri peringatan "Anzac Day" yaitu peristiwa gugurnya tentara persemakmuran pada Perang Dunia II di Ambon, ibu kota Provinsi setempat pada 25 April 2014.
Kabag Humas Setda Maluku, John Hursepuny, di Ambon, Jumat, mengatakan, Gubernur Said memenuhi undangan Kedubes Australia itu.
Peringatan Anzac Day biasanya dilaksanakan setiap 25 April di Taman Persemakmuran Kapaha, Tantui, Kota Ambon.
"Undangan ini merupakan kehormatan bagi Gubernur Said yang dilantik bersama Wagub, Zeth Sahubura di Ambon pada 10 Maret 2014," ujarnya.
Peringatan "Anzac Day" juga strategis untuk menunjukan kepada dunia bahwa stabilitas keamanan Maluku memang kondusif, menyusul konflik sosial pada 1999.
"Jadi srategis peringatan tersebut karena mencerminkan jalinan keharmonisan Indonesia - Australia sebagai negara bertetangga," kata John.
Bahkan, Ambon, ibu kota Provinsi Maluku menjalin kota kembar (siste city) dengan Darwin (Australia Utara) dengan berbagai program saling menguntungkan kedua belah pihak.
Dia menambahkan, Dubes Australia untuk Indonsia, Greg Moriarty pada 11 November 2013 berkenan menghadiri peringatan Anzac Day.
Dubes Greg juga menyempatkan diri bersilaturahmi dengan Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang.
"Jadi Dubes Greg saat itu bersilaturahmi dengan Penjabat Gubernur Maluku dengan tujuan menjaga keharmonisan jalinan kerjasama negara bertetangga," ujar John.
"Memorial Building Ambon"
Di Taman Persemakmuran, berlokasi di kawasan Tantui, terdapat monumen "Memorial Building Ambon".
Monumen itu dibangun secara khusus oleh pemerintah Australia untuk memperingati 289 tentara dan 171 penerbang kesatuan negaranya yang gugur di Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya saat Perang Dunia II tahun 1941-1945.
Di monumen tersebut terdapat nama-nama tentara Australia yang gugur di medan perang, termasuk yang jenasahnya belum ditemukan hingga saat ini.
Perayaan Anzac Day maupun Hari Pembebasan Tentara Australia dari Jepang tahun 1945 selalu dipusatkan di Monumen Building Ambon.
Sedikitnya 694 orang tentara Australia dari total 1.131 orang tentara yang berasal dari Batalyon 2/21 Australia Gull Force, gugur saat berperang melawan tentara Jepang tahun 1941 di Ambon dan dimakamkan di Taman Persemakmuran Tantui, sedangkan yang selamat dan bisa kembali ke negaranya sebanyak 232 orang.