Kendari (ANTARA News) - Pemerintah kota Kendari sukses mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) menjadi gas metan.
Kesuksesan tersebut membuat Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Budi Yuwono, ingin menyaksikan langsung proses pengolahan sampah menjadi gas metan.
"Gas metan yang dihasilkan dari TPAS Puuwatu ini, sudah dijadikan sebagai bahan bakar gas pengganti elpiji bagi warga sekitar," kata Wali Kota Kendari, Asrun, saat memberikan penjelasan kepada Budi Yuwono saat melihat pemanfaatan gas metan tersebut, di TPAS Puuwatu Kendari, Selasa.
Asrun kemudian menjelaskan proses penangkapan gas metan dari dalam tumpukan sampah melalui pipa penyalur hingga mengeluarkan gas ke permukaan yang bisa digunakan langsung oleh masyarakat.
"Pipa tersebut ditancapkan dengan kedalaman tertentu. Setelah tertancap, gas yang terambil itu mengalir ke sistem pemisah gas di pipa terminal utama," katanya.
Asrun mengakui, pemanfaatan sampah di TPAS Puuwatu menjadi gas metan masih terbatas, karena belum bisa dimanfaatkan masyarakat secara luas, tetapi itu akan menjadi tujuan jangka panjang.
"Selain untuk kebutuhan kompor gas, gas metan ini juga sebagai bahan bakar genset untuk penerangan sekitar TPAS Puuwatu ini," kata Asrun.
Pengolahan sampah menjadi gas metan itu kata Asrun, menjadi salah satu penyumbang poin bagi pemerintah Kota Kendari saat meraih tropi adipura yang ke empat tahun 2012.
"Kedepan, kami akan membentuk kampung mandiri energi, yang artinya kebutuhan energi listrik tidak tergantung lagi dari PLN," katanya.
Ia menambahkan, selain memanfaatkan menjadi gas metan, TPAS Puuwatu juga dikembangkan menjadi tempat wisata, sekaligus merubah paradigma orang yang selam mengatakan bahwa tempat sampah itu identik dengan bau busuk dan kotor. (Ant).