Kendari (ANTARA News) - Sebanyak 50 perwakilan pemerintah daerah (pemda) se-Indonesia belajar mengelola tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dari perwakilan tersebut, terdapat lima kepala daerah yang menghadiri langsung kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah itu yang dilakukan, di Kendari, Selasa.
Kepala Daerah yang hadir tersebut diantaranya Bupati Aceh Tenggara, Wakil Wali Kota Tanggerang Selatan, Wakil Bupati Polewali Mandar, Wakil Bupati Kulonprogo dan Wakil Wali Kota Probolinggo.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian pekerjaan Umum ini, memilih Kota Kendari, sebagai tempat studi banding pengelolaan TPAS karena keberhasilan Pemkot Kendari mengelola sampah di TPAS ternyata cukup menarik perhatian banyak pihak.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk studi banding pengelolaan sampah sekaligus sosialisasi revitalisasi sarana pengolahan dan penampungan akhir sampah itu, dihadiri langsung oleh Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono.
Wali Kota Kendari, Asrun, mengatakan, Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, telah melakukan penilaian bahwa TPAS Puuwatu Kendari menjadi yang terbaik di Indonesia.
"Selain sebagai zona pembuangan sampah, TPAS itu juga difungsikan menjadi tempat wisata dan sarana off road. "Tentu kebanggaan tersendiri bagi Kota Kendari, TPA yang dimiliki menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Dirjen Cipta Karya, memberikan penjelasan kepada peserta mengenai program pengelolaan persampahan oleh Dirjen Cipta Karya saat ini.
Usai mendengarkan sosialisasi itu, perwakilan pemda tersebut melakukan kunjungan ke TPAS Puuwatu Kendari untuk melihat secara langsung aktivitas dan kondisi riil di lokasi tersebut sehingga dijadikan sebagai percontohan. (Ant).