Kendari (ANTARA News) - Para pedagang kacang mete di Kota Kendari mengatakan bahwa selama kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi), omzet penjualan mereka meningkat drastis dibanding hari-hari sebelumnya.
"Jumlah pengunjung membeli kacang mete untuk ole-ole mencapai antara 20-30 orang per hari, sedangkan pada hari biasa hanya 10 orang pengunjung," kata Usman, pedagang kacang mete di kawasan bypass Kendari, Rabu.
Menurut dia, para pengunjung yang datang membeli kacang mete dan juga kue bagea yang terbuat dari sagu umumnya peserta Pesparawi dari luar daerah.
"Saya menyebutnya sebagai tamu Pesparawi karena orang-orang yang datang membeli itu belum pernah saya lihat, dan logatnya berbeda dengan warga Sultra," katanya.
Ia mengatakan, meskipun omzet penjualan selama beberapa hari ini meningkat namun harga penjualan masih tetap seperti biasanya.
Harga kacang mete mentah kualitas super masih pada kisaran Rp80.000,00 per kg sementara kualitas biasa Rp70.000,00 per kilogram. Sementara kacang mete goreng (siap makan) harganya bervariasi tergantung dari kemasan dan isinya.
Harga kacang mete goreng manis dan asin Rp50.000,00 ukuran 4 ons, sementara ukuran 2,5 ons dijual Rp25.000,00 per bungkus. Sedangkan kue bagea (bahan baku sagu) dan kue baurasa (bahan baku tepung beras) di jual antara Rp25.000,00 hingga Rp35.000,00 per bungkus.
Hal senada diungkapkan Ny Salma penjual kacang mete dan aneka bahan makanan tradisional.
"Kami juga menawarkan berbagai jenis ikan asin seperti ikan sunu, ikan putih dan ikan teri dengan harga antara Rp65.000,00 per kg hingga Rp85.000,00 per kg dengan pengiriman paket kargo ke daerah tujuan," katanya.
Ia mengatakan, untuk setiap kilogram paket pengiriman, dikenakan biaya antara Rp10.000,00 hingga Rp15.000,00 per kilogram, tergantung dari daerah tujuan. Paket pengiriman kargo tujuan Makassar dikenakan biaya Rp10.000 per kg, sementara tujuan Jakarta dan Surabaya Rp15.000,00 per kg. (ANT).