Kendari (ANTARA News) - Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini hanya mencapai sekitar Rp700 juta per bulan.
Bagian Humas PDAM Kendari, Sarmin, di Kendari, mengatakan, hasil yang diperoleh tersebut sangat jauh dari target pendapatan per bulan PDAM yakni diharapkan bisa mencapai Rp1,2 miliar.
"Seperti itulah kondisi pendapatan PDAM Kendari saat ini, masih jauh dari harapan," kata Sarmin.
Ia mengatakan, penyebab tidak terpenuhinya target pendapatan per bulan karena banyak pelanggan PDAM Kendari yang tidak aktif melakukan pembayaran.
"Inilah yang masih menjadi kendala kami dalam upaya memenuhi target pendapatan, yakni banyaknya pelanggan atau konsumen yang masih menunggak pembayaran setiap bulan," ujarnya.
Menurutnya, dari total 19 ribu pelanggan PDAM Kendari, yang aktif melakukan pembayaran atau tidak pernah menunggak membayar rekening air hanya sekitar sembilan ribu pelanggan.
Kondisi itu, kata Sarmin, akan berimbas pada biaya operasional PDAM PDAM yang tidak akan sesuai dengan perencanaan, hal ini akan menjadi salah satu penghambat pelayanan PDAM kepada masyarakat.
"Meskipun kondisi PDAM Kendari seperti yang saya gambarkan, tetapi kami tetap mengupayakan pelayanan maksimal kepada pelanggan, karena PDAM tidak hanya mengejar dari keuntungan tetapi yang paling utama adalah mengemban misi kemanusiaan atau misi sosial," katanya.
Banyaknya keluhan dari masyarakat saat ini, kata Sarmin, pihaknya memaklumi hal itu, itu menandakan banyak pihak-pihak yang menginginkan PDAM ini mengalami perbaikan dan pembenahan disemua komponen layanan. (ANT).