Kolaka (ANTARA News) - Masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Kolaka melakukan arak-arakan kendaraan dengan membawa piala Adipura dari Bandara Haluoleo menuju Kabupaten Kolaka, Rabu.
Piala Adipura yang dibawa langsung Bupati Kolaka, Buhari Matta, setelah menerima tropi penghargaan itu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (5/6), saat tiba di Bandara Haluoleo, Rabu, diserahkan kepada Asisten I Setda Kolaka, Syarifuddin Lappase, untuk diarak menuju Kolaka.
Sementara Bupati Kolaka, Buhari Matta, tidak sempat bersama masyarakat mengarak Piala Adipura itu ke daerahnya karena ia harus kembali ke Jakarta untuk urusan kepentingan dinas.
Saat arak-arakan kendaraan yang membawa piala Adipura itu memasuki perbatasan Kota Kolaka disambut `pasukan berbaju orange`, kemudian diarak menuju Lapangan `19 Novemper` untuk diserahkan kepada Wakil Bupati Kolaka, Amir Sahaka.
Penyerahan piala Adipura dari Asisten I Setda Kolaka kepada Wakil Bupati Kolaka dihadiri Ketua DPRD setempat Parmin Dasir, Kapolres Kolaka AKBP Moch Rachmat Pamoedji, Kajari Kolaka Wahyudi, serta sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan camat.
Wakil Bupati Kolaka, Amir Sahaka yang membacakan sambutan tertulis Bupati Kolaka menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, Muspida, pejabat dan terkhusus kepada "pasukan orange" dari Dinas Kebersihan Kolaka, yang selama ini telah bekerja keras, sehingga daerah ini telah memperoleh piala adipura yang kedelapan kalinya.
Secara historis, kata Buhari, perolehan penghargaan Piala Adipura Kolaka mulai periode tahun 2003-2004. Pada tahun 2004 Kolaka menempati urutan 40 dari 60 kota kecil di Indonesia.
"Dengan kerja keras pada tahun 2005 menempati peringkat 18 dari 85 kota kecil sekaligus memperoleh sertifikat `best affort` atau piagam adipura," katanya, seraya menambahkan, perolehan tropi adipura terus berlanjut tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 hingga 2012.
"Dengan prestasi tersebut menjadi kebanggaan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Kolaka. Dan secara jujur keberhasilan ini bukan semata-mata merupakan hasil kerja jajaran Pemkab bersama masyarakat, tetapi buah dari kerja keras dan kesungguhan secara kolektif dan berkelanjutan," ujar mantan Ketua Bappeda Kota Kendari dan Kabupaten Kolaka itu.
Menurut Buhari yang juga bakal calon gubernur Sultra periode 2013-2018, anugerah adipura yang diperoleh Kolaka merupakan buah karya semua pihak yang tidak ternilai harganya, namun di sisi lain juga merupakan beban dan tanggung jawab bersama untuk tetap mempertahankan di masa yang akan datang.
Kabupaten Kolaka, selain penghargaan adipura, juga memperoleh penghargaan dalam pengelolaan pasar tradisional tahun 2012, yang juga diterima langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada Selasa (5/6).
Secara terpisah Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Kolaka, Mustajab mengatakan, selain meraih piala adipura yang kedelapan kalinya, Kolaka juga meraih penghargaan predikat terbaik pengelolaan pasar tradisional, yakni Pasar Mekongga Raya.
Pasar raya Mekongga yang merupakan pasar induk di Kolaka sebelumnya menjadi penilaian tim penilai dari pusat dengan penilaian bahwa pasar tersebut mendapatkan penghargaan terbaik di bidang penataan dan kebersihan.
Menurut Mustajab, prestasi perolehan piala adipura dan penghargaan atas penataan pasar tradisional Kolaka bukan hanya kebanggan pemerintah dan masyarakat Kolaka, tetapi juga membawa nama Sulawesi Tenggara karena satu-satunya daerah kabupaten kategori kota kecil di Sultra yang secara berturut-turut mempertahankan prestasi tersebut.
"Yang terpenting bukan pialanya, tetapi bagaimana budaya, perilaku masyarakat untuk senantiasa menjaga pola hidup bersih dan dapat terus dipertahankan," ujar mantan Camat Tanggetada itu. (ANT).