Kendari (ANTARA News) - Harga kopi di pasaran Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada minggu pertama Februari 2012 masih bertahan tinggi, karena selain stok di pasaran kurang juga permintaan kopi cukup besar.
"Kualitas yang cukup bersaing membuat harga jualnya di pasaran juga ikut naik," kata H Aco, salah seorang pedagang komoditas kopi bubuk di Kota Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, harga kopi bubuk saat ini dijual Rp40.000 per setengah kilogram atau Rp80.000 per kilogram.
Sementara kopi biji kering jenis lokal maupun robusta dijual antara Rp65.000 hingga Rp75.000 per kilogram.
Akibat tingginya harga kopi tersebut, tidak membuat redup bagi para pengusaha minuman kopi yang kini cukup banyak dijumpai di kota Kendari, 2-3 tahun terakhir.
Menurut Aco, kopi-kopi lokal yang dijual di pasaran selama ini, umumnya hasil petani dari berbagai daerah di Sultra.
"Ada juga kopi antarpulau yang didatangkan dari Jambi, dan Aceh dengan kualitas yang lebih tinggi, sehingga tidak heran minuman kopi dalam ukuran cangkir pun dijual antara Rp35.000 hingga Rp40.000 per cangkir," ujar Dede, pemilik kafe di bilangan Wuawu Kota Kendari.
Sementara itu, salah seorang petani kopi asal kabupaten Konawe mengatakan, hujan yang terus mengguyur daerah ini membuat para petani sulit menjemur hasil panennya sehingga kadar airnya pun mulai tinggi.
"Biasanya saat musim hujan seperti saat ini kami harus menjual di bawah harga karena kualitas rasanya sedikit berbeda dengan musim panas," katanya.(Ant).

