Kupang, (ANTARA News) - Pemerintah pusat telah menyalurkan 171 ton benih unggul jagung hibrida bagi para petani di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dimanfaatkan dalam musim tanam tahun ini.
"Kebutuhan benih jagung hibrida itu akan ditanam di atas areal pertanian lahan kering seluas sekitar 11.400 hektare yang tersebar di 14 dari 21 kabupaten/kota di NTT," kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT Robert Ongo di Kupang, Selasa.
Ia menjelaskan sebanyak 171 ton bantuan langsung benih unggul (BLBU) jagung hibrida itu telah didistribusikan ke Kabupaten Belu untuk kebutuhan tanam seluas 900 hektarea, Kabupaten Ende seluas 300 hektare, Flores Timur 450 hektare, dan Kabupaten Kupang 1.500 hektare.
Selanjutnya, Kabupaten Lembata seluas 450 hektare, Ngada 1.005 hektare, Sikka 300 hektare, Sumba Barat 3.000 hektare, Sumba Timur 1.005 hektare, Timor Tengah Selatan 495 hektare.
Sementara, Kabupaten Alor telah dialokasikan benih untuk kebutuhan areal pertanian lahan kering seluas 450 hektare, Nagekeo 1.005 hektare, Manggarai Timur 300 hektare, dan Kota Kupang 150 hektare.
Robert Ongo mengatakan bantuan benih unggul jagung hibrida tersebut diberikan kepada petani yang berorientasi pada kepentingan agrobisnis dan kebutuhan lainnya.
Ia mengatakan untuk kebutuhan akan benih jagung jenis hibrida pemerintah melalui program intensifikasi pertanian telah mengadakan dan meyalurkan benih jagung itu selain untuk memenuhi permintaan pasar juga untuk mewujudkan tekad menjadikan NTT sebagai provinsi jagung.
Bantuan ini lebih banyak jika dibanding dengan 2010 dimana bibit jagung BLBU bantuan pemerintah pusat ke petani di 18 kabupaten/kota dalam wilayah kepulauan ini.
"BLBU untuk benih jagung hibrida pada musim tanam 2010 sekitar 76,05 ton, sementara untuk benih padi dibagi atas padi hibrida 45 ton, padi non hibrida 823,75 ton dan padi lahan kering sebanyak 187,5 ton. (Ant)