Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi tahun 2011 mengembangkan tanaman perkebunan jambu mete yang berkualitas unggul dengan luas lahan sekitar 1.000 hektare.
"Upaya pengembangan tambu mente unggul itu, Pemkab Wakatobi mendapatkan bantuan dari Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sultra," kata Kepala Bidang Infokom Dinas Perhuhubungan dan Telekomunikasi Kabupaten Wakatobi, La Ode Ifi di Wangi-Wangi, Jumat.
Menurut dia, Dinas Perkebunan dan Hortikultura (Disbun) Sultra membantu Wakatobi sebagai salah satu kabupaten pengembangan jambu mete bibit unggul karena dukungan tekstur tanah yang berbatuan, kandungan zat kapur tinggi sama seperti tekstur tanah di Pulau Muna dan Buton yang merupakan sentra produksi jambu mete terbesar di Sultra.
Selain itu, kata dia, kondisi iklim di wilayah Kepulauan Wakatobi bercurah hujan rendah, hampir sama dengan kondisi iklim Pulau Muna dan Pulau Buton.
"Melihat kondisi alam Wakatobi mirip dengan Pulau Muna dan Buton itu, maka Wakatobi dinilai cocok untuk pengembangan jambu mete bibit unggul," katanya.
Ifi mengatakan, pengembangan jambu mete bibit unggul seluas 1.000 hektar itu merupakan tahap uji coba. Jika tahap uji coba tanaman jambu mete unggul memperlihatkan pertumbuhan yang bagus dan berproduksi tinggi, maka luas areal tersebut akan ditingkatkan, sehingga Wakatobi diharapkan bisa menjadi salah satu sentra produksi jambu mete terbesar di Sultra, setelah Muna dan Buton.
"Melihat kondisi tekstur tanah dan cuaca wilayah Wakatobi hampir sama dengan Pulau Muna dan Buton, sehingga Pemkab Wakatobi optimis daerah ini bisa menjadi sentra produksi jambu mete berkualitas tinggi di Sultra," katanya tanpa merinci alokasi dana untuk pengembangan jambu mete tahap pertama itu.
Tanpa menyebutkan luas lahan perkebunan yang dikembangkan petani saat ini, ia juga mengatakan, para petani jambu mente di Wakatobi tahun ini sedikit lega karena tanaman jambu mente para petani berbuah lebat dan kebualitas tinggi.
"Rata-rata tanaman jambu mente di Wakatobi saat berbuah lebat karena curah hujan sangat mendukung. Selain itu, harga jambu mente gelondongan juga membaik, yakni mencapai Rp12.000 per kilogram," katanya.
Ia berharap, dengan pengembangan tanaman jambu bibit unggul pada areal 1.000 hektar tersebut, propduksi tanaman jambu mente juga bisa meningkat, sehingga kesejahteraan petani juga membaik. (Ant).