Rumbia (ANTARA News) - Sebagian kecil hasil panen jambu mete di Desa Tirongkotua, Bombana, Sulawesi Tenggara, digunakan untuk merampungkan pembangunan Masjid Al-Mujahidin.
Kepala Desa Tirongkotua Mukhtar, di Rumbia, Sabtu, mengatakan pelaksanaan pembangunan Masjid Al-Mujahidin tersebut telah berlangsung sejak 2007, tetapi sampai sekarang belum rampung karena terkendala dana.
"Karena produksi jambu mete kali ini cukup melimpah, warga desa menyisihkan sebagian hasil penghasilan dari panennya untuk pembangunan masjid tersebut," kata Mukhtar.
Pembangunan Masjid Al Mujahidin tersebut, kata Mukhtar, sumber dananya bukan dari pemerintah, melainkan dana swadaya dari warga desa yang disisihkan setiap akhir musim panen jambu mete.
"Jadi setiap petani pemilik kebun jambu mete dikenakan pungutan dari panitia pembangunan masjid sebesar Rp250 ribu," katanya.
Di Desa Tirongkotua, Kata Mukhtar, jumlah kepala keluarga hanya terdapat sebanyak 150 KK. Artinya jumlah dana yang terkumpul setiap tahun untuk pembangunan masjid sebesar RP37.500.000.
"Dana sebesar itu tidak mencukupi untuk satu kali pelaksanaan pembangunan sebuah masjid berukuran 13 x 15 meter," katanya.
Karena itu, kata Mukhtar, pembangunan masjid yang sederhana itu dilakukan bertahap sejak 2007 dan sempat terhenti selama tiga tahun berturut-turut karena kebun jambu mete milik warga, tidak berproduksi.
"Saat ini bangunan masjid tersebut masih membutuhkan dana sekitar Rp100 juta untuk plester dinding, pembuatan kubah, teras dan mimbar," katanya (Ant).