Kendari (ANTARA News) - Dinas Pertanian Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, memperketat pengawasan terhadap hewan kurban di daerah itu menjelang Idul Adha 6 November 2011.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kendari, Nedy Patanduk di Kendari, Minggu, mengatakan, hal itu dilakukan menanggapi maraknya pedagang hewan kurban dadakan menjelang Idul Adha.
"Pengawasan yang kami lakukan di tempat-tempat penampungan hewan kurban milik pedagang atau pengusaha, baik hewan kurban sapi maupun hewan kurban kambing," katanya.
Ia mengatakan, setiap hewan kurban tersebut dilakukan pemeriksaan kesehatan, guna mencegah penularan penyakit hewan ke manusia dan memberi kenyamanan kepada konsumen.
"Jangan sampai ada hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban nanti, ternyata dalam kondisi tidak sehat bahkan mengidap penyakit menular," ujarnya.
Menurut dia, dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan tersebut, pihaknya menerapkan standar aman, sehat, utuh dan halal untuk kriteria daging kurban.
"Karena itu, sejak awal hewan kurban harus mempunyai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal hewan tersebut untuk memastikan hewan tidak membawa penyakit," katanya.
Kata dia, pemeriksaan dan pengawasan itu dilakukan tidak hanya hewan yang berasal luar Kota Kendari, tetapi juga dari dalam Kota Kendari.
"Hewan-hewan kurban tersebut harus memiliki dokumen SKKH sebagai kriteria hewan yang layak untuk kurban," katanya menuturkan.
Nedy mengatakan, pihaknya juga akan menurunkan tim yang akan memantau hewan kurban tersebut sampai proses penyembelihan.
"Misalnya menguliti juga harus menggunakan alat dan alas yang steril karena nantinya yang menyembelih adalah masyarakat langsung bukan Rumah Pemotongan Hewan (RPH)," katanya. (Ant).