Kendari (ANTARA) - Retret para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memperkuat kolaborasi antardaerah, menanamkan kesadaran diri, dan mewujudkan reformasi birokrasi di daerah dengan sebutan "Bumi Anoa" itu, kata Wakil Gubernur (Wagub) Sultra Hugua.
Wagub Sultra Hugua di Kendari, Rabu, mengatakan retreat diikuti seluruh perangkat daerah lingkup provinsi dan kepala Bappeda kabupaten/kota se-Sultra.
Ia menyampaikan retret tersebut langkah mendasar untuk kembali kepada kesadaran diri.
"Retret merupakan suatu langkah untuk kembali kepada dasar diri sendiri untuk menjawab pertanyaan sekaligus menyadari siapa diri, apa jabatan, dan apa tugasnya," katanya.
Dia menyebutkan reformasi birokrasi hanya akan terwujud bila pola pikir aparatur telah mencapai kesadaran.
"Inilah yang dimaksud tadi, masuk menyentuh sumbernya baru kita menuju ke arah reformasi birokrasi," ujarnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra Syahruddin Nurdin menjelaskan retret tersebut meningkatkan kompetensi perangkat daerah untuk membangun kolaborasi dalam mencapai visi misi Gubernur dan Wagub Sultra.
Ia menilai kolaborasi sebagai penting agar tidak ada lagi komunikasi yang terpotong di tengah jalan, sehingga pembangunan bisa dilakukan dengan tuntas, tanpa melibatkan ego sektoral.
"Apabila menyusun program harus kolaborasi seluruh perangkat daerah untuk menyelesaikan program itu. Contoh, pembangunan pariwisata tidak hanya Dinas Pariwisata (Dispar) saja, tapi PU bisa masuk untuk mengintervensi jalannya, begitu pula dinas lainnya," katanya.
Dia mengharapkan retret ini dapat menanamkan nilai bahwa perangkat daerah bekerja untuk memperkuat kabupaten/kota di Sultra sehingga pembangunan di berbagai sektor dapat berjalan lebih terpadu dan memberikan hasil nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Pemateri dalam retret ini berasal dari BPSDM Kemendagri, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri, Gubernur dan Wagub Sultra, Kejaksaan, Danrem 143/HO, serta Kapolda Sultra.

