Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) setempat menyalurkan sebanyak 275,8 ton benih padi di wilayah Bumi Anoa untuk tahun 2025.
Kepala Distanak Provinsi Sultra Prof Muhammad Taufik saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa berdasarkan data penyaluran padi tersebut terdiri dari bantuan benih padi inbrida melalui APBN, benih padi melalui APBD, dan benih padi gogo yang bersumber dari APBD.
"Untuk benih padi inbrida melalui dana APBN mencapai 213.750 kilogram yang dialokasikan ke Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur," kata Muhammad Taufik.
Dia menyebutkan benih yang disalurkan di Kabupaten Kolaka sebanyak 151.250 kilogram itu ditanam di lahan seluas 6.050 hektare dan untuk di Kabupaten Kolaka Timur sebanyak 62.500 kilogram ditanam di lahan seluas 2.500 hektare.
"Selain itu, bantuan benih padi melalui dana APBD disalurkan sebesar 7.500 kilogram ke empat kabupaten, yaitu Kabupaten Konawe, Kolaka, Kolaka Timur, dan Bombana," ujarnya pula.
Muhammad Taufik mengungkapkan di Kabupaten Konawe mendapatkan bantuan benih padi sebanyak lima ribu kilogram untuk luas tanam 200 hektare, Kolaka 2.500 kilogram untuk 100 hektare, Kolaka timur tiga ribu kilogram untuk 120 hektare, dan Kabupaten Bombana sebanyak 2.500 kilogram untuk luas lahan 100 hektare.
“Semua benih ini sudah kami salurkan semuanya,” kata Muhammad Taufik.
Dia juga menjelaskan pihaknya telah menyalurkan benih padi gogo atau padi lahan kering di 11 kabupaten di Sultra, antara lain Kabupaten Muna, Konawe Utara, Wakatobi, Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Konawe, dan Kabupaten Buton Utara.
“Total benih yang disalurkan mencapai 54.560 kilogram dengan luas lahan tanam 1.951 hektare yang tersebar di 11 wilayah tersebut,” katanya pula.
Muhammad Taufik menambahkan, penyaluran bantuan benih tersebut merupakan bagian dari upaya Gubernur Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Hugua untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian dan perluasan lahan tanam.
Program tersebut juga menjadi bagian dari arah pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sultra 2025-2029. Dalam RPJMD itu menetapkan empat prioritas utama, yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ketahanan pangan.

