Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menyatakan bahwa penyediaan makanan bergizi gratis merupakan bagian integral dari upaya menciptakan pendidikan berkualitas di Indonesia.
Atip menyampaikan hal tersebut saat meninjau program Makan Bergizi Gratis bersama Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) Ratu Isyana Bagoes Oka di Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
"Salah satu tujuan dari program Makan Bergizi Gratis adalah menghasilkan pendidikan yang berkualitas melalui penyediaan makanan bergizi. Hal ini juga bertujuan agar generasi mendatang dapat memenuhi kebutuhan gizi harian mereka sesuai dengan angka kecukupan gizi yang telah ditetapkan," kata Atip.
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap program tersebut untuk memastikan hasil jangka panjang yang berdampak pada kemajuan generasi penerus bangsa.
Sementara itu, Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Isyana Bagoes Oka menegaskan pentingnya program Makan Bergizi Gratis sebagai upaya mendukung visi Presiden Prabowo Subianto terkait pembangunan sumber daya manusia unggul.
"Meningkatkan kualitas sumber daya manusia memang memerlukan waktu yang panjang. Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kita harus mulai sekarang. Jika tidak, cita-cita itu akan sulit tercapai," kata Isyana.
Selain menyasar anak-anak sekolah, program MBG juga dirancang untuk membantu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Tujuan utama program tersebut yakni menciptakan generasi sehat dan berkualitas yang siap mengikuti pendidikan formal dengan dukungan gizi memadai, juga untuk mencegah stunting.
"Stunting dapat dicegah selama 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan, ibu menyusui, hingga anak usia dua tahun. Setelah usia dua tahun, pencegahan stunting menjadi lebih sulit. Maka, sesuai dengan visi Presiden mengenai pembangunan sumber daya manusia yang unggul, pencegahan stunting menjadi prioritas utama," ujar dia.
Distribusi makanan bergizi gratis telah dimulai dengan 190 titik layanan di 26 Provinsi seluruh Indonesia hari ini. Jumlah tersebut akan terus bertambah setiap hari secara bertahap hingga 937 titik di akhir bulan Januari 2025, dan setidaknya akan menjangkau tiga juta penerima manfaat.
Target hingga akhir tahun 2025, diharapkan jumlah penerima manfaat mencapai hingga 15 juta sasaran. Pada 2029, program tersebut ditargetkan mencakup 82,9 juta penerima manfaat.
Dalam pelaksanaannya, BGN (Badan Gizi Nasional) memastikan bahwa standar kebersihan dan kualitas makanan dipertahankan dari dapur hingga ke tangan penerima manfaat. Makanan dikemas dalam bahan baja nirkarat yang aman dan higienis atau stainless steel food grade.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh terhadap program ini dengan alokasi dana yang memadai.
Program tersebut juga melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kemendukbangga/BKKBN, untuk menjangkau kelompok sasaran yang membutuhkan, seperti anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, balita dan anak-anak di bawah dua tahun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Makan Bergizi Gratis upaya wujudkan pendidikan berkualitas