Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan adanya tawaran menggiurkan kepada oknum pegawai kementeriannya yang kini terlibat dalam kasus dugaan penyalahgunaan wewenang penanganan judi daring.
Hal itu diungkap Meutya saat menyampaikan keterangan usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, menyikapi penangkapan 11 orang diduga terkait judi daring oleh polisi, beberapa di antaranya oknum pegawai Kemenkomdigi.
"Seminimalnya ini bisa terus mengingatkan kepada mereka yang bertugas karena memang tawarannya mungkin sangat besar ya," katanya.
Mantan jurnalis televisi itu mengatakan peristiwa tersebut sebagai kabar yang mengejutkan pada awal masa jabatannya sebagai menteri.
Mengenai jumlah oknum pegawai Kemenkomdigi yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan wewenang penanganan judi daring, Menkomdigi Meutya mengatakan informasi itu berada pada ranah kepolisian.
Mengenai kedatangannya ke Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk bertemu Presiden Prabowo, dia menyebut untuk kepentingan laporan terkait kasus itu.
Dalam pertemuannya dengan Prabowo sekitar 30 menit, Meutya menyampaikan sejumlah upaya dalam menutup celah praktik judi daring di lingkup kementerian yang dia pimpin. Salah satunya dengan menambah anggota pengawas ruang digital untuk pengawasan secara silang kinerja pegawai.
"Kami juga akan menambah anggota pengawas dari ruang digital. Sebelumnya memang masih kurang, jadi akan kita perbanyak sehingga tidak ada celah," katanya.
Selain itu, Meutya juga berupaya menangkal tawaran menggiurkan dari para pelaku judi online dengan menanamkan jiwa nasionalisme melalui praktik kerja sehari-hari.
"Termasuk tadi saya sampaikan bahwa kita apel sekarang sehari tiga kali. Jadi, dari pagi kita apel, menyanyikan Indonesia Raya, mengucapkan pakta, ketika itu nanti ganti shift, kita apel lagi. Jadi, kita bangkitkan semangat nasionalisme mereka, setiap ganti shift kita akan lakukan apel bersama," katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap 11 orang tersangka kasus judi daring yang melibatkan oknum pegawai Kemenkomdigi di Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Ini 11 orang, beberapa orang di antaranya adalah oknum pegawai Kemenkomdigi, antara lain ada juga staf-staf ahli dari Komdigi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ade Ary menjelaskan pegawai Kementerian Komdigi itu memiliki kewenangan untuk melakukan pengecekan situs judi daring hingga memblokir. Namun, mereka menyalahgunakan wewenang dengan tidak memblokir situs judi daring.