Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz mengawali penampilannya di Paris Masters dengan membalas dendam dengan mengalahkan Nicolas Jarry 7-5, 6-1.
Unggulan kedua Alcaraz, yang kalah dari petenis Chili itu di semifinal Buenos Aires pada Februari, memamerkan kelasnya saat melakukan pengembalian bola dengan mengonversi 80 persen (4/5) break point, menurut statistik ATP.
"Saya pikir saya bermain tenis dengan sangat baik (di set pertama), tetapi pada akhirnya itu rumit," kata Alcaraz, yang meningkatkan catatan menang kalah 16-4 di ajang ATP Masters 1000 musim ini, dikutip dari ATP, Rabu.
"Saya sangat senang bisa melewati set pembukaan, sangat penting bagi saya untuk memasuki set kedua dengan lebih percaya diri. Saya (perlu) waktu untuk terbiasa dengan kecepatan lapangan."
"Sudah dua tahun sejak saya memenangi pertandingan di Paris-Bercy, jadi setiap kali saya terus maju merupakan hadiah bagi saya," ujar petenis Spanyol itu.
Saat ia melanjutkan upayanya untuk memenangi lima atau lebih gelar ATP Tour untuk musim ketiga berturut-turut, Alcaraz akan menghadapi petenis tuan rumah Ugo Humbert atau petenis kualifikasi Marcos Giron untuk memperebutkan tempat di perempat final.
Alcaraz tidak membuang waktu untuk memimpin, meraih lima poin berturut-turut untuk mematahkan servis Jarry di gim kedua.
Petenis berusia 21 tahun itu sempat terganjal saat melakukan servis untuk mengakhiri set pada kedudukan 5-4, tetapi berhasil bangkit kembali untuk menutup set pembuka.
Jarry memberikan tekanan saat melakukan pengembalian bola sepanjang set kedua, di mana ia memperoleh empat peluang break, menurut statistik ATP.
Namun, Alcaraz menunjukkan ketahanan untuk berdiri teguh dan melaju menuju kemenangan selama satu jam, 30 menit, meningkatkan catatan menjadi 3-1 dalam head to head mereka berdua.