Jakarta (ANTARA) - PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menyatakan siap mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, guna menekan angka kasus stunting.
CSR Section Head PAMA Suryadi, di Semarang, Jawa Tengah, mengatakan bahwa pihaknya telah menginisiasi program makan bergizi sejak awal 2024, dan akan terus dilanjutkan di tahun 2025 guna membantu pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia.
"Dukungan makan bergizi saat ini, itu memang kami sudah menginisiasi (makan bergizi) sejak awal tahun 2024, jadi memang program itu terkait dengan pengentasan stunting," kata Suryadi dalam 'Workshop Wartawan United Tractors Group'.
Dia menyampaikan bahwa program makan bergizi sudah dimulai sejak awal 2024 bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Fokus utamanya adalah pengentasan stunting, dengan target penurunan stunting sebesar 30 persen pada akhir 2024, khususnya di wilayah site PAMA baik daerah Kalimantan maupun Sumatera.
Menurutnya, PAMA berkontribusi langsung melalui pemberian makanan bergizi tiga kali sehari kepada anak-anak penderita stunting. Hingga September 2024, program ini telah mencapai 85 persen dari 258 target. Saat ini 227 anak berhasil mendapatkan makanan bergizi.
Menjelang akhir tahun 2024, PAMA optimistis akan mencapai target 30 persen pengurangan stunting di area site mereka. Untuk 2025, PAMA merencanakan peningkatan target menjadi 60 persen, dengan strategi yang sudah dirancang.
"Jadi makan pagi, makan siang, makan sore dan itu semuanya mengandung protein. Sudah tercapai sekarang di angka 227 dari targetnya 258, jadi sudah di angka 85 persenan," ujarnya pula.
Baca juga: Wamenduk sebut pentingnya ASI eksklusif hingga perangi stunting
Lebih lanjut, Suryadi mengatakan bahwa pihaknya fokus pada pengentasan stunting dengan pendekatan bertahap, dari 30 persen, yang ditargetkan 60 persen di 2025 hingga bisa mencapai zero stunting di masa depan khususnya kawasan site PAMA.
"Upaya ini kami lakukan bersinergi dengan pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat," katanya pula.
Program PAMA ini bekerja sama dengan tim penggerak dari puskesmas dan kader posyandu yang bertugas memasak makanan untuk anak-anak penderita stunting. Anggaran untuk program ini dialokasikan sesuai kebutuhan, termasuk untuk uang transportasi bagi kader yang memasak.
Setiap porsi makanan bergizi diberikan dengan anggaran Rp16.500 per anak per porsi. PAMA juga bersinergi dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) yang dirancang oleh Bappenas.
Program ini menjadi bagian dari komitmen PAMA dalam mendukung pemerintah mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di area site operasional mereka.
"Melalui CSR yang berfokus pada SDGs, PAMA turut berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan penanganan perubahan iklim, sejalan dengan arahan pemerintah," kata Suryadi.
Baca juga: PJ Bupati Kolut tekankan kolaborasi lintas sektor untuk tangani stunting