Kendari (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara (Sultra), menetapkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ada di Bumi Anoa mengalami kenaikan menjadi Rp2.400 per kg pada periode pertama Oktober 2024.
Kepala Bidang Perkebunan Disbun Sultra, Akbar Effendi, di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa perkembangan harga kelapa sawit di Sultra semakin membaik yaitu kenaikannya rata antara Rp100, sehingga harga kelapa sawit saat ini mencapai Rp2.400 per kg.
"Jika dibandigkan pada periode di bulan September 2024 lalu harga tertinggi TBS kelapa sawit sebesar Rp2.300 per kg," katanya.
Akbar menjelaskan bahwa kenaikan harga TBS kelapa sawit tersebut berdasarkan harga minyak sawit mentah atau CPO yang cenderug stabil di pasaran dengan rata-rata harga Rp12.545 per kg dengan indeks K 83 persen.
"Kenaikan harga tersebut juga berdasarkan CPO dan indeks K yang diajukan oleh beberapa perusahaan perkebunan sawit (PKS) yang ada di Sultra untuk menentukan harga per TBS nya," ujarnya.
Harga TBS kelapa sawit di Bumi Anoa, kata dia, di perkirakan akan terus mengalami kenaikan di tahun 2024 karena bahan baku kelapa sawit kurang maksimal menghasilkan buah di perkebunan plasma sawit maupun buah yang ada di perusahaan kelapa sawit.
Akbar menambahkan bahwa dengan kenaikan harga yang cenderung stabil tersebut bisa berdampak bagi petani plasma maupun petani swadaya yang ada di Sultra, karena bisa membuat petani kelapa sawit di daerah itu sejahtera.
"Diharapkan harga TBS kelapa sawit di Sultra terus mengalami kenaikan, supaya petani-petani plasma maupun swadaya kita bisa sejahtera dengan kenaikan harga tersebut," jelasnya.
Diketahui perusahaan kelapa sawit di Sultra yaitu PT. Tani Prima Maksmur, PT. Sultra Prima Lestari, PT. Damai Jaya Lestari Konawe Utara, PT Damai Jaya Lestari Kolaka, PT Utama Agrindo Mas, PT Gunung Andalan Sukses, PT Marbaujaya Indahraya, PT Madindra Inti Sawit, dan PT Karya Alam Perdana.