Kendari, Sultra (ANTARA) - Program gerakan tanam dengan manfaatkan lahan kosong dan pekarangan berbasis kawasan atau "gerak tangkas", yang diinisiasi Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai menuai hasil bagi masyarakat setempat.
"Program 'gerak tangkas' ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan kosong guna meningkatkan ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi di wilayah Kendari," kata Kadis Pertanian Kota Kendari Sahuriyanto Meronda di Kendari, Kamis.
Ia menekankan pentingnya memanfaatkan lahan yang tidak terpakai, seperti pekarangan rumah, untuk menanam berbagai komoditas pangan seperti jagung, dan tanaman sayuran lainnya berupa cabai, tomat, dan terong yang bisa membantu mereka memenuhi kebutuhan pangan sendiri tanpa harus ke pasar.
"Langkah ini juga sejalan dengan Peraturan Wali Kota Kendari Nomor 7 Tahun 2024, yang menegaskan pemanfaatan lahan kosong di seluruh kota," ujarnya.
Suhariyanto percaya program ini dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun ketahanan pangan.
Sebagai tindaklanjut program gerak tangkas yang di launching Pj Wali Kota Kendari pada Juli 2024 lalu, masyarakat di Kelurahan Baruga Kecamatan Baruga sudah berhasil melakukan panen jagung.
"Alhamdulillah, program 'gerak tangkas', sudah dinikmati masyarakat di Kelurahan Baruga dan dibuktikan telah menanam tananam jagung seluas 1,05 hektare itu sudah dipanen pada Rabu (16/10/2024)," ujar Kadis Pertanian.
Sahuriyanto mengatakan program ini merupakan program berkelanjutan Dinas Pertanian Kota Kendari yang menyediakan seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan petani, mulai dari alat dan mesin pertanian (alsintan), benih, pupuk, hingga pendampingan pascapanen, termasuk pemasaran hasil panen.
“Insya Allah kita akan dampingi sampai titik itu,” ucapnya.
Di Kota Kendari memiliki 75 hektare lahan kosong, setengah di antaranya sudah dikelola, selain jagung, komoditas lain yang ditanam adalah tomat, cabai, kacang, dan timun. Komoditas-komoditas ini dipilih berdasarkan pengaruhnya terhadap inflasi di Kota Kendari.
"Kami budi dayakan komoditas yang mempengaruhi inflasi agar stok tersedia dan harga tetap stabil," tuturnya.