Jakarta (ANTARA) -
Pada pekan lalu, Bank Indonesia telah melakukan pemangkasan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen. Ariston menuturkan pemangkasan suku bunga bisa menjadi stimulus bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, sentimen pasar terhadap risiko terlihat positif pagi ini, di mana indeks saham Asia di area hijau. Hal itu juga dipengaruhi pemotongan suku bunga kebijakan, Fed Funds Rate (FFR) oleh bank sentral Amerika Serikat (AS).
Dalam pengumuman hasil Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) September 2024, bank sentral AS atau The Fed memotong suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5 persen.
"Pasar kelihatannya masih menanggapi positif pemangkasan suku bunga acuan AS pekan lalu dan berharap pada pemangkasan berikutnya," ujarnya.
Ia memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.080 per dolar AS, kisaran terendah di akhir pekan kemarin dengan potensi resisten di kisaran Rp15.200 per dolar AS hari ini.