Beragam peristiwa hukum yang lalu, Minggu (22/9), telah kami rangkum guna memudahkan pembaca, mulai dari penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Brigjen Pol. Desy Andriani sebagai Direktur Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri.
Berikut lima berita pilihan ANTARA yang menarik untuk dibaca kembali:
1. Pihak Kepolisian menyebutkan penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi diduga karena tawuran.
"Dugaan tawuran itu dari keterangan salah satu saksi harus kita konfirmasi lagi, seperti apa nanti," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani kepada wartawan di Bekasi, Minggu (22/9).
Selengkapnya baca di sini
2. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menunjuk Brigjen Pol. Desy Andriani sebagai Direktur Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri.Sebelumnya, Brigjen Pol. Desy menjabat sebagai Psikolog Kepolisian Utama Tk1 SSDM Polri.
Selengkapnya baca di sini
3. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto menekankan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya tidak meminta imbalan untuk membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.
Mehrtens merupakan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru yang disandera oleh kelompok Egianus Kogoya di pegunungan Papua sejak 7 Februari 2023.
Selengkapnya baca di sini
4. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Eddy Hartono menilai kolaborasi TNI dan Polri dalam usaha negosiasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) berhasil membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.
“Ini merupakan buah kesabaran aparat dalam melakukan negosiasi yang panjang untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan," kata Eddy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (22/9).
Selengkapnya baca di sini
5. Puluhan warga negara asing (WNA) asal Rohingya, Myanmar kedapatan menempati dua rumah di wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Perumahan Nuansa Indah Baru.
"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat yang mencurigai adanya puluhan orang asing yang menempati dua rumah di Perumahan Nuansa Indah Baru. Setelah kami lakukan pemeriksaan ke lokasi, mereka merupakan Suku Rohingya," kata Kasi Pemerintahan Pemerintah Desa (Pemdes) Cisolok Irvan Ruslandi di Sukabumi, Minggu (22/9).
Selengkapnya baca di sini