Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, terdapat tiga langkah untuk mewujudkan kemandirian energi di Indonesia, salah satunya eksplorasi sumur.
"Bagaimana caranya kita meningkatkan lifting minyak kita dengan memakai tiga pendekatan. Yang pertama adalah kita harus segera melakukan eksplorasi, eksplorasi terhadap potensi-potensi sumur-sumur minyak baru," ujar Bahlil dalam sambutan pembukaan Leaders Forum: Masa Depan Energi RI di Jakarta, Rabu.
Bahlil mengatakan, cara kedua untuk mencapai kemandirian energi adalah dengan melakukan optimalisasi terhadap sumur-sumur minyak yang ada.
Saat ini, total lifting sumur yang dikuasai oleh PT Pertamina hanya sekitar 65 persen. Menurut Bahlil, hal ini harus terus ditingkatkan baik melalui teknologi atau cara lainnya.
"Ini harus ada intervensi dari teknologi untuk kita meningkatkan lifting lewat teknologi EOR (Enchanced Oil Recovery) dan lainnya," kata Bahlil.
Lebih lanjut, langkah ketiga yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi optimalisasi potensi sumur-sumur ideal yang masih produktif.
Saat ini Indonesia, kata Bahlil juga sedang mendorong peningkatan pemakaian energi baru terbarukan (EBT).
"Sekarang kita sudah mengenal B35, B40, ke depan agar kita dorong menjadi B50. Ini salah satu program daripada Pak Prabowo (Prabowo Subianto)," ucap Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia pernah mengalami surplus produksi minyak, di mana menghasilkan 1,6 juta barel per hari, sedangkan konsumsinya 700 ribu barel per hari.
Sementara saat ini, lifting minyak Indonesia hanya menembus 600 ribu barel per hari dan konsumsinya 1,6 juta barel per hari.
Oleh karena itu, Indonesia memiliki tantangan yang sangat besar untuk mampu mewujudkan kemandirian energi di masa depan.
"Inilah tantangan yang paling besar menurut saya yang Indonesia harus lakukan ke depan," ucapnya.