Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan alokasi subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang sebelumnya sudah ditetapkan pemerintah, tidak mengalami perubahan sama sekali.
Menteri Bahlil dalam konferensi pers usai rapat koordinasi perdana subsidi energi yang dihadiri beberapa menteri teknis lain di Jakarta, Senin, menyatakan bakal mengusulkan skema subsidi LPG yang saat ini berlaku ke Presiden Prabowo, sehingga tak mengalami perubahan sama sekali.
"Kami sudah memutuskan untuk LPG, ya untuk LPG kami akan mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk tidak dilakukan koreksi apa-apa. Artinya untuk LPG masih berlaku seperti sekarang ini, itu yang kami akan usulkan kepada Bapak Presiden," katanya.
Selanjutnya dirinya mengatakan, tidak dikoreksinya subsidi LPG yang saat ini berlaku karena berkaitan dengan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta konsumsi rumah tangga masyarakat.
Diketahui subsidi LPG yang saat ini berlaku disalurkan melalui penurunan harga barang, dengan skema penyaluran melalui LPG 3 kilogram.
Merujuk pada peraturan Menteri ESDM, harga jual eceran (HET) gas subsidi tersebut di tingkat agen yakni Rp4.250 per kilogram atau Rp12.750 per tabung. Sementara untuk tingkat pengecer di Pulau Jawa yakni Rp19.000--Rp21.000.
Sebelumnya, Bahlil mengatakan nilai subsidi energi yang berpotensi tidak tepat sasaran mencapai Rp100 triliun dari total alokasi subsidi dan kompensasi energi tahun ini sebesar Rp435 triliun.
“Jujur saya katakan ya, kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede angkanya, kurang lebih Rp100 triliun,” kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Minggu (3/11).
Padahal, lanjutnya, pemerintah menyediakan subsidi tersebut dengan tujuan untuk disalurkan kepada warga negara yang berhak untuk menerima subsidi.
“Tidak mau kan subsidi yang harusnya itu untuk saudara-saudara kita yang ekonominya belum bagus, kemudian malah diterima oleh saudara-saudara kita yang ekonominya sudah bagus,” ujarnya.
Berita Terkait
Mensos konsolidasi data untuk pemberian subsidi energi tepat sasaran
Rabu, 6 November 2024 13:32
Penasihat ekonomi Prabowo usulkan ubah skema subsidi BBM jadi BLT agar tepat sasaran
Senin, 4 November 2024 14:30
Menteri ESDM: subsidi tak tepat sasaran capai Rp100 triliun
Minggu, 3 November 2024 16:12
Bupati Kolaka Timur tegaskan distribusi pupuk subsidi harus tepat sasaran
Jumat, 7 Juni 2024 14:09
Pertamina: Digitalisasi transaksi agar distribusi elpiji subsidi tepat sasaran
Rabu, 29 Mei 2024 11:57
PLN sebut kompor listrik membuat subsidi energi lebih tepat sasaran
Kamis, 9 Desember 2021 20:15
Penyisiran terhadap pelanggan listrik 450 VA langkah awal subsidi tepat sasaran
Selasa, 8 Juni 2021 15:32
BI Sultra sebut Kenaikan harga LPG nonsubsidi dan rokok picu inflasi
Minggu, 27 Februari 2022 8:36