Surabaya (ANTARA) - PT Perikanan Indonesia menyerap sebanyak 4.680 ton ikan atau setara valuasi Rp107 miliar yang merupakan hasil tangkapan 1.305 mitra nelayan yang tersebar di 12 cabang dan 21 unit di seluruh Indonesia selama Januari sampai Agustus 2024.
Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Widisasono menyatakan nelayan mitra tersebut di antaranya berasal dari Belawan, Jakarta, Pekalongan, Brondong, Pemangkat, Ambon, Bitung, Bacan, Makasar, Sorong dan Benoa.
“Sebagai satu-satunya BUMN di bidang perikanan, kami berperan mendorong inklusivitas nelayan dengan melibatkan mereka dalam proses produksi industri perikanan,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Langkah mendorong inklusivitas nelayan ini sesuai amanah Peraturan Pemerintah (PP) No.99 Tahun 2021 yang menugaskan PT Perikanan Indonesia bertindak sebagai off taker hasil tangkapan nelayan.
Ikan tangkapan nelayan yang diserap oleh PT Perikanan Indonesia antara lain tuna, cakalang, layang, gurita, kembung, ikan kakaktua, cumi, sotong dan tongkol.
Ikan yang diserap itu selanjutnya diolah dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun kebutuhan pasar internasional.
Ke depannya, PT Perikanan Indonesia akan meminta dukungan pemerintah khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjadi agregator dalam program Penangkapan Ikan Terukur.
PT Perikanan Indonesia juga berencana memperoleh kuota penangkapan ikan dengan menggandeng mitra nelayan, mitra investor maupun menangkap ikan menggunakan kapal milik perusahaan.
Dengan begitu, akan semakin banyak nelayan yang akan terlibat dan PT Perikanan Indonesia mampu menjaga serta mengamankan pasokan ikan yang tersebar di seluruh Indonesia.