Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bagi calon pekerja Indonesia tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga butuh mengembangkan keterampilan nonteknis atau soft skill yang akan menjadi salah satu faktor penting di dunia kerja.
Membuka Kompetisi Keterampilan Instruktur ke-IX Tahun 2024 yang dipantau secara daring dari Jakarta, Selasa, Menaker Ida meminta para instruktur untuk turut mendukung perkembangan soft skill para calon pekerja yang mengikuti pelatihan vokasi.
Ida mengatakan banyak perwakilan dunia usaha yang mengeluhkan kepadanya mengenai belum mumpuninya kemampuan soft skill para calon pekerja Indonesia.
"Mereka yakin bahwa kalau hard skill itu bisa diperoleh tapi keluhan dari banyak perusahaan di Indonesia adalah masih kurangnya soft skill calon pekerja kita," kata Ida.
Hard skill atau kemampuan teknis untuk menjalankan pekerjaan, katanya, dapat terus didorong dalam proses berjalan. Namun, soft skill membutuhkan upaya yang lebih serius untuk membangun kompetensi tersebut, termasuk kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi dan beradaptasi.
"Saya menitipkan kepada para instruktur yang ada di tempat ini. Dimulai dari Anda yang memiliki soft skill yang bagus dan kuat maka InsyaAllah, peserta pelatihan juga akan mengikuti kemampuan atau kompetensi soft skill Anda semua," tuturnya.
Sebelumnya, Kemnaker mengadakan Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) ke-IX Tahun 2024 tingkat nasional di Sorong, Papua Barat Daya, pada 2-7 September 2024.
Sebanyak 14 bidang keahlian akan dikompetisikan dalam KKIN IX tingkat nasional di Sorong, yakni instalasi listrik, elektronika, las, pendingin dan tata udara, otomotif sepeda motor, otomotif kendaraan ringan, desain grafis, perancangan rekayasa mekanik CAD, solusi perangkat lunak teknologi informasi untuk bisnis, tata busana, kecantikan, pelayanan restoran, pembuatan kabinet dan barista.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker soroti pentingnya tingkatkan "soft skill" calon pekerja