Jakarta (ANTARA) -
Anggota Dewan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA), Erick Thohir, menilai aturan terkait kuota tiga pemain asing dalam roster klub Indonesian Basketball League (IBL) cukup bagus untuk perkembangan para pemain lokal ke depan.
"Saya pikir bagus dengan sekarang yang kuota tiga pemain asing, dua saat tanding dan satu di bangku cadangan, ditambah ada pemain naturalisasi," kata Erick dalam keterangan video yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, aturan itu akan mendongkrak performa pemain lokal, sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan hasil yang maksimal.
Saat ini, sudah banyak pemain Indonesia yang jauh berkembang secara permainan atau skill, guna berkontribusi untuk klub.
"Persaingan antar klubnya menjadi positif kalau dilihat sekarang," ujar pria yang juga menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, melalui pengembangan pemain yang berkesinambungan, maka kualitas pertandingan juga semakin meningkat.
Dengan begitu, akan berdampak bagus untuk kompetisi, klub, dan olahraga nasional.
"Dan itu akan mendatangkan animo dari sponsor dan masyarakat juga, karena mereka 'kan pasti akan menyaksikan pertandingannya kalau makin seru," ujar dia.
Pada Indonesian Basketball League (IBL) 2024, pengelola kompetisi melakukan langkah besar dengan perubahan tiga hal utama atau aturan yang berbeda dari musim sebelumnya.
Tiga aturan baru itu, yaitu sistem kandang-tandang (home-away), pembatasan total gaji maksimal (salary cap) pemain per musim, dan kuota pemain asing.
Sebelum musim 2024, IBL menggunakan format atau sistem kompetisi series dari satu kota ke kota lainnya.
Namun, mulai tahun ini 14 klub peserta IBL melakoni total 26 pertandingan, dengan 13 kali laga kandang dan 13 tandang pada babak reguler.
Sedangkan terkait salary cap, manajemen IBL membuat aturan maksimal gaji sebanyak Rp10 miliar untuk seluruh pemain dalam klub.
Ia menjelaskan, aturan itu akan mendongkrak performa pemain lokal, sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan hasil yang maksimal.
Saat ini, sudah banyak pemain Indonesia yang jauh berkembang secara permainan atau skill, guna berkontribusi untuk klub.
"Persaingan antar klubnya menjadi positif kalau dilihat sekarang," ujar pria yang juga menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, melalui pengembangan pemain yang berkesinambungan, maka kualitas pertandingan juga semakin meningkat.
Dengan begitu, akan berdampak bagus untuk kompetisi, klub, dan olahraga nasional.
"Dan itu akan mendatangkan animo dari sponsor dan masyarakat juga, karena mereka 'kan pasti akan menyaksikan pertandingannya kalau makin seru," ujar dia.
Pada Indonesian Basketball League (IBL) 2024, pengelola kompetisi melakukan langkah besar dengan perubahan tiga hal utama atau aturan yang berbeda dari musim sebelumnya.
Tiga aturan baru itu, yaitu sistem kandang-tandang (home-away), pembatasan total gaji maksimal (salary cap) pemain per musim, dan kuota pemain asing.
Sebelum musim 2024, IBL menggunakan format atau sistem kompetisi series dari satu kota ke kota lainnya.
Namun, mulai tahun ini 14 klub peserta IBL melakoni total 26 pertandingan, dengan 13 kali laga kandang dan 13 tandang pada babak reguler.
Sedangkan terkait salary cap, manajemen IBL membuat aturan maksimal gaji sebanyak Rp10 miliar untuk seluruh pemain dalam klub.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota Dewan FIBA nilai aturan kuota pemain asing IBL cukup bagus