Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mencatat sebanyak 200 jiwa lanjut usia (lansia), 59 balita, dan satu disabilitas terdampak bencana banjir akibat luapan Sungai Aworeka di Konawe.
"Dari ratusan jiwa yang terdampak tersebut terdapat di desa Nambeaboru, Kecamatan Tongauna Utara, Kabupaten Konawe," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Konawe, Samsul Adam, saat dihubungi dari Kendari, Sabtu.
Ia mengatakan, dari hasil asesmen oleh tim TRC BPBD Konawe, Desa Nambeaboru terdapat sekitar 221 kepala keluarga (KK) atau 702 jiwa terdampak banjir.
"Selain itu, terdapat juga lahan pertanian warga yang luasnya kurang lebih 400 hektare terendam banjir dan juga satu tanggul yang jebol akibat banjir," katanya.
Samsul menjelaskan, banjir tersebut terjadi pada Rabu (3/7) pagi hingga Kamis pagi akibat curah hujan tinggi sehingga air Sungai Aworeka meluap di wilayah setempat.
"Yaitu Rabu pagi sekitar 08.30 Wita hingga Kamis pagi, " ujarnya
Selain desa Nambeaboru yang terdampak, kata dia, di desa lain kabupaten Konawe juga terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi di wilayah itu.
"Seperti di Desa Lerehoma sebanyak 50 KK atau 154 jiwa di Kecamatan Anggaberi, Desa Puroda Jaya sebanyak 34 KK atau 133 jiwa yang berada di Kecamatan Uepai, dan Desa Padang Mekar yaitu 5 KK atau sekitar 15 jiwa," katanya
Data kejadian bencana banjir yang dimiliki oleh BPBD Konawe merupakan data sementara dan tidak menutup kemungkinan jumlah kepala keluarga yang terdampak bencana alam itu akan bertambah.
"Jumlah itu belum kita validasi lagi, karena pihak kami masih asesmen di wilayah tersebut," kata Samsul.