Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan tenda pengungsian dan perahu lipat bagi warga terdampak banjir luapan Sungai Aworeka.
"Kami telah menyiapkan tenda pengungsian jika sewaktu-waktu terjadi banjir susulan warga bisa mengungsi di tempat itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Konawe Samsul Adam di Konawe, Jumat.
Ia menjelaskan banjir disebabkan curah hujan tinggi pada Rabu (3/7), sekitar jam 08.30 Wita hingga Kamis (4/7) pagi dengan ketinggian air sekitar 50 hingga 100 centimeter sehingga berdampak pada 17 desa dan kelurahan di delapan kecamatan di daerah itu.
Dari 17 desa tersebut, yakni Kecamatan Anggalomoare meliputi Desa Puusawah Jaya, Abelisawah, Andobeu Jaya, Galu, Lasoso, Lakomea, Anggalomoare, dan Anggalomoare Jaya, di Kecamatan Tongauna Utara, yakni Desa Nambeaboru dan Barowila.
Di Kecamatan Lambuya, yakni Desa Waworaha, di Kecamatan Anggaberi, yakni Desa Lerehoma, di Kecamatan Uepai, yakni Desa Puroda Jaya, di Kecamatan Abuki, yakni Desa Anggoro, di Kecamatan Padangguni meliputi Desa Padang Mekar dan Aleuti, di Kecamatan Puriala yakni Kelurahan Watundehoa.
Hasil asesmen oleh Tim TRC BPBD Konawe, sekitar 221 kepala keluarga (KK) dengan total 702 warga, terdapat 200 lansia, 59 anak kecil, dan satu orang disabilitas juga telah disediakan tempat evakuasi akibat banjir di Desa Nambeaboru
BPBD Konawe juga telah menyediakan tempat evakuasi di daerah lain, seperti Desa Lerehoma yaitu sekitar 50 KK dengan jumlah 154 warga terdampak banjir.
Selain itu, Desa Puroda Jaya kurang lebih 34 KK atau 133 jiwa dan Desa Padang Mekar lima 5 KK dengan jumlah 15 jiwa terdampak banjir.
Ia mengharapkan banjir di beberapa kecamatan di Kabupaten Konawe cepat berlalu sehingga warga dapat beraktivitas seperti biasa.
"Dan kami akan terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca saat ini, sebab, tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir susulan," kata Samsul.