Kendari (ANTARA) - Jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), bertempat di salah satu hotel di Kendari, Kamis.
Rakor tersebut diselenggarakan dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjelang Idul Adha 1445 H / 2024 M di Sultra.
"Rakor ini akan membahas langkah-langkah strategis untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, mulai dari ketersediaan pangan di tingkat distributor dan konsumen, hingga penyalurannya ke masyarakat di 17 Kabupaten/Kota se-Sultra," ujar Kadis Ketahanan Pangan (Ketapang) Ari Sismanto.
Ari juga mengatakan bahwa Pemprov Sultra akan melakukan upaya konkret untuk penyaluran beras SPHP dari Bulog melalui pasar tradisional, ritel, kios pangan.
"Kami akan berusaha memastikan penyaluran beras SPHP di Kabupaten/Kota dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selanjutnya, kami akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara masif sebagai upaya stabilisasi harga," ungkapnya.
Selain itu, Pemprov Sultra juga akan membantu Kabupaten yang ada di wilayah kepulauan dengan memberikan kemudahan distribusi pangan melalui intervensi Fasilitasi Distribusi Pangan bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Merupakan komitmen kami untuk memastikan penyaluran beras SPHP dapat diakses oleh seluruh masyarakat Sultra, tidak terkecuali bagi Kabupaten di wilayah kepulauan yang memerlukan dukungan distribusi melalui Fasilitasi Distribusi Pangan oleh Bapanas," kata Ari.
"Kami juga mempersiapkan kios pangan (_outlet_ yang menjual 9 komoditas pangan pokok). Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat memperoleh pangan yang terjangkau di bawah harga pasar," tambahnya
Dalam kesempatannya, Pj Gubernur mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kadis Ketahanan Pangan dan TPID Kab/Kota serta stakeholder terkait yang telah berperan aktif dalam menjaga stabilitas pasokan dah harga pangan di Sultra.
"Terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan Prov/Kab/Kota, instansi terkait, pelaku usaha, dan masyarakat yang telah berperan aktif menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Sultra," ujarnya.
"Khususnya kepada Bapanas yang telah membantu melalui intervensi Fasilitasi Distribusi Pangannya. Semoga sinergisitas yang baik ini dapat terus terjaga," tambahnya.
Lebih lanjut, Pj Gubernur berpesan untuk terus melakukan upaya pengendalian inflasi melalui strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi.
Andap juga menyampaikan bahwa dirinya akan berangkat ke Jakarta untuk menghadiri acara Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2024 yang akan dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, besok Jumat (13/06/24).
"Setelah acara ini, saya akan berangkat ke Jakarta untuk menghadiri Rakornas Pengendalian Inflasi. Sultra, termasuk salah satu nominator kinerja terbaik dalam kontestasi TPID award," ungkap Andap.
Sebagai informasi, saat ini angka inflasi Sultra sebesar 2,57 (sebelumnya 2,93) dan tercatat di bawah angka inflasi nasional. Angka ini juga menempatkan Sultra pada peringkat 10 besar Provinsi inflasi terendah se-Indonesia.
Turut hadir pada Rakor SPHP tersebut yakni para Narasumber : Kepala Bulog Siti Mardati Saing, Kepala BPS Agnes Widiastuti, Kepala Perwakilan BI Sultra Doni Septadijaya, Ketua Pokja stabilisasi pasokan pangan Bapanas Yudhi Harsatriadi Sandyatma, Kadis Ketapang Pemprov Sultra, serta para Peserta yakni Kadis Ketapang Pemkab/Pemkot se-Sultra.