PT Eshal Wakatobi Global (EWG) berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi untuk kembali membuka penerbangan di Bandara Matahora, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Kami harapkan bulan ini sudah ada kepastian penerbangan ke Wakatobi," kata Komisaris Utama EWG Angga Tamburaka di Kendari, Sabtu.
"Kami harapkan bulan ini sudah ada kepastian penerbangan ke Wakatobi," kata Komisaris Utama EWG Angga Tamburaka di Kendari, Sabtu.
Angga mengatakan pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan penyedia armada penerbangan untuk melayani rute ke Wakatobi.
"Saat ini kesepakatan masih antara PT EWG dengan PT Citilink Indonesia selaku penyedia armada penerbangan, sedangkan PT EWG dengan Pemda dalam proses," katanya.
Dia menjelaskan bahwa PT EWG saat ini tengah berkoordinasi dengan Pemkab Wakatobi.
"Semoga cepat selesai, supaya kita bisa sinergi percepatan penerbangan ke Wakatobi sesuai jadwal yang disepakati,"katanya.
Dia menjelaskan saat ini pihaknya telah didukung sejumlah industri pariwisata.
"Salah satunya Wakatobi dive trip, kalau ini terwujud yang nikmati juga masyarakat setempat, perekonomian daerah ikut tumbuh," jelasnya.
Dia berharap rute yang akan dibuka nantinya bukan hanya dari Jakarta - Kendari-Wakatobi tapi membuka rute khususnya Wakatobi ke daerah di Indonesia Timur.
"Rute dari Denpasar-Wakatobi-Denpasar, Wakatobi ke Makassar, dan Ambon-Wakatobi, dari penambahan rute ini diharapkan penerbangan ke Wakatobi tumbuh tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," harapnya.
Berdasarkan data penerbangan domestik ke Bandara Matahora di Wakatobi dalam lima tahun terakhir dari tahun 2019 hingga 2023 terjadi penurunan.
"Pada 2019 pesawat yang datang 373 dengan total penumpang 21.605 orang, 2020 ada 278 pesawat dengan total penumpang 13.365, tahun 2021 ada 230 pesawat dengan penumpang sebanyak 9.563, di tahun 2022 ada 212 pesawat dengan total penumpang 7.041 dan terakhir di tahun 2023 tersisa 79 pesawat dengan total 4.593 penumpang," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan analisa kami dari data penerbangan tersebut pada 2023 ada tren positif dibanding tahun 2022 walaupun jumlah pesawat sudah dibatasi tapi jumlah penumpang stabil.
"Dari sinilah kami optimis kalau masyarakat membutuhkan layanan penerbangan menuju Wakatobi, dan kami yakin ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Wakatobi juga," katanya.