Kendari (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwansyah Taridala mengajak seluruh masyarakat di kota itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seiring transisi ke musim hujan dengan curah tinggi.
Saat ditemui di Kendari, Rabu, Ridwansyah mengatakan bencana banjir dan angin kencang saat ini mulai mengintai wilayah daratan maupun kepulauan di Bumi Anoa, khususnya Kota Kendari.
"Untuk itu sejak awal hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus melakukan upaya pencegahan terhadap risiko banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, serta menjaga lingkungan dan normalisasi secara rutin," katanya usai menghadiri seminar "Waspada Hidrometeorologi" di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra).
Pemkot Kendari, lanjutnya, tengah melakukan pemeriksaan pada pohon yang kering dan memotong pohon-pohon yang rawan tumbang.
"Kemarin juga teman-teman di lapangan sampai hari ini masih mengurai pohon-pohon yang kami anggap berisiko dan langsung dipangkas. Bahkan kemarin ada beberapa titik kami intervensi untuk mengatasi banjir di Kota Kendari," sebutnya.
Sementara itu Rektor Unsultra Andi Bahrun menyampaikan pihaknya sangat berharap para peserta seminar yang didominasi oleh mahasiswa pecinta alam itu untuk bersama-sama merumuskan langkah bersama dalam upaya pencegahan bencana hidrometeorologi.
“Makanya bencana Hidrometeorlogi itu tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus bersama-sama. Jadi konsep Pentahelix harus terlibat bersama-sama. Saya berharap momentum seminar hari ini menggali banyak informasi, sehingga ke depan menjadi program bersama dengan masyarakat,” ucap Andi Bahrun.
Turut dihadiri dalam seminar itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kendari.