Kendari (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menambah jumlah kapal ferry penyeberangan di beberapa pelabuhan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kepala Dishub Sultra Muhammad Rajulan saat ditemui di Kendari, Sabtu, mengatakan bahwa beberapa armada yang ditambah, yaitu di Pelabuhan Amolengo-Labuan yang sebelumnya hanya dua armada kapal beroperasi menjadi tiga armada, dan di Pelabuhan Torobulu-Tampo yang sebelumnya hanya tiga armada menjadi empat kapal ferry yang dioperasikan.
"Hal itu sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan kabupaten/kota se-Sultra, KSOP, BPTD, dan TNI-Polri untuk persiapan menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2024.
Dia menyebutkan bahwa dalam rapat tersebut juga disepakati untuk membuat posko bersama di tempat-tempat yang diprediksi akan menjadi pusat penyeberangan masyarakat yang hendak melaksanakan mudik.
"Ada di Penyeberangan Amolengo-Labuan, Baubau-Waara, dan Pelabuhan Torobulu-Tampo. Tempat-tempat penyeberangan itu yang biasanya menjadi jalur padat menjelang hari-hari besar seperti momen Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini," ujarnya.
Rajulan menyampaikan bahwa berdasarkan hasil koordinasi bersama instansi terkait, hingga saat ini belum terjadi kepadatan penumpang di beberapa jalur penyeberangan. Sehingga diperkirakan untuk tren peningkatan jumlah penumpang di momen Natal dan Tahun Baru ini tidak jauh dari tahun 2022 lalu.
"Untuk peningkatan jumlah penumpang diperkirakan sekitar 20 persen saja. tapi saya kira dengan kondisi sekarang yang kondusif, Insha Allah bisa berjalan lancar, apa lagi di beberapa penyeberangan yang biasanya padat, kita telah menambah armada untuk mengangkut masyarakat," jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang hendak melaksanakan perjalanan mudik Natal dan Tahun Baru 2024untuk lebih mempersiapkan lagi perjalanannya. Untuk yang menggunakan kendaraan pribadi agar selalu memperhatikan kondisi kendaraan supaya bisa mencapai perjalanan mudik yang aman dan nyaman.
"Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti kondisi kendaraan itu sendiri, kemudian jangan nanti hari H baru jalan, karena nanti akan terjadi penumpukan penumpang. Sehingga, kami harap agar semuanya direncanakan dengan baik," tambah Rajulan.