Kendari (ANTARA) - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Kampobalano, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara setiap tahunnya meraup keuntungan puluhan juta rupiah.
Ketua BUMDes BUMDes Sagaito Mandiri Laode Harudin di Laworo, Kamis mengatakan BUMDes Sagaito Mandiri di Desa Kampobalano yang bergerak pada usaha ayam petelur sejak tahun 2023 mempunyai laba bersih Rp26. 500. 000.
"Laba bersih sampai hari ini jumlahnya Rp26,5 juta. Dibandingkan tahun lalu ini lebih rendah. Karena ayam yang bertelur dalam satu hari hanya menghasilkan 15 rak," terang La Ode Harudin saat dihubungi via telepon.
Minimnya pendapatan tahun ini disebabkan ratusan induk ayam petelur sudah memasuki usia tidak produktif.
"Sekitar 200 - 300 ekor sudah tidak produktif. Beberapa ekor bertelur sehari istirahat 2 hari. Itu sudah kategori rugi. Harusnya sudah aktif tapi saya terkendala tempat. Saya mau kasih pindah dimana. Tapi tahun depan kita akan beli induk baru supaya produksinya lagi meningkat," katanya.
Puncak pendapatan dari usaha ayam petelur saat 2022 dengan total penghasilan bersih mencapai Rp55 juta. Dan saat itu, lanjut dia, dalam satu hari telur yang dihasilkan sampai 24 rak per hari.
"Mudah-mudahan tahun depan kembali membaik produksinya. Apalagi saat ini sudah ditunjang dengan peralatan yang bagus seperti mikser pengaduk pakan. Sumber dananya dari bantuan kementerian desa tahun 2023 senilai Rp50 juta," ujarnya.
Harudin menambahkan dampak positif dari kegiatan BUMDes tersebut adalah masyarakat setempat tak perlu jauh-jauh membeli telur.
Kata dia, dari laba bersih yang dimiliki BUMDes tahun lalu berkontribusi terhadap pendapatan asli desa (PADes) Desa Kampobalano.
"Penjualan telur kepada masyarakat desa hanya Rp50 ribu per rak. Kalau di luar desa kita jual Rp53 - 54 ribu per rak. BUMDes Sagaito Mandiri menyumbang PADes sebanyak Rp16. 500. 000. Tahun ini kita akan masukkan lagi ke PADes tetapi jumlahnya akan lebih kecil dari tahun lalu," ujarnya.