Kendari (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberi bantuan sebanyak 2.309 kilogram (kg) bawang merah dan 1.200 kg pupuk kandang kepada para petani di Desa Rante Baru, Kecamatan Ranteangin.
Langkah yang dilakukan Pemda Kabupaten Kolut sebagai salah satu langkah untuk mengendalikan laju inflasi di Bumi Patowanua.
Penjabat (Pj) Bupati Kolut Sukanto Toding saat dihubungi, Rabu, mengatakan bahwa bibit bawang merah dan pupuk kandang tersebut nantinya akan ditanam di lahan seluas dua hektar di Kecamatan Ranteangin.
"Prediksinya, dalam waktu 55 sampai 70 hari, hasil panen bisa mencapai 70 ton dengan penghasilan kotor mencapai Rp500 juta," kata Sukanto.
Ia menyebutkan bahwa pendistribusian bantuan tersebut juga merupakan bagian dari upaya mandiri pangan untuk menjaga stabilitas harga, melancarkan distribusi, dan menciptakan pasokan pangan di Kabupaten Kolut.
"Tingginya konsumsi masyarakat yang mengakibatkan kenaikan harga menjelang Ramadan menjadi perhatian serius, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kolaka Utara telah bekerja ekstra sejak awal tahun untuk memastikan ketersediaan stok, mencegah penimbunan, dan melakukan kolaborasi antar-daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok," jelasnya.
Sebagai langkah lanjutan, kata Sukanto, pihaknya akan terus mendukung peningkatan produksi pangan, khususnya bawang merah di daerah tersebut.
"Kami juga akan memastikan bahwa petani memiliki akses ke permodalan, inovasi teknologi, dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen," ujar Sukanto.
Tak hanya itu, lanjutnya, dalam upaya pembangunan, para petani juga mengajukan permintaan untuk pembangunan jembatan, dan hal itu akan langsung ditindaklanjuti. Bahkan, bukan hanya jembatan, melainkan juga jalan untuk mendukung pertanian.
Sukanto berharap kepada para anak-anak muda di Kabupaten Kolut agar bisa ikut bergabung menjadi petani
“Kita butuh generasi petani dari Anak muda, mari bergabung dalam dunia pertanian. Dengan inovasi, teknologi, dan semangat kreativitas kita, kita bisa mengembangkan pertanian menjadi sebuah lahan yang penuh peluang dan memberikan kontribusi besar bagi masa depan kita serta keberlanjutan pangan di negara ini," tambah Sukanto.