Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pekan pelayanan KB gratis serentak sebagai rangkaian dalam memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day.
"Tahun ini, Hari Kontrasepsi Sedunia BKKBN mengambil tema "Kolaborasi KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting," kata Kepala BKKBN Sultra, Asmar, di Kendari, Jumat.
Menurut dia, peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia ini merupakan momentum dalam rangka meningkatkan komitmen dan stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat dalam rangka percepatan pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting secara menyeluruh.
"Selain itu juga, untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia di semua lini terkait pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas," katanya.
Kolaborasi tersebut kata dia, diwujudkan dengan menggelar Pekan Pelayanan KB secara Gratis untuk semua jenis metode kontrasepsi baik itu Suntik, IUD, Implan, Pil, Kondom, Vasektomi dan Tubektomi diseluruh Fasilitas KB setempat, baik itu rumah sakit, puskesmas, fasyankes TNI dan tempat praktik mandiri bidan yang akan berlangsung pada tanggal 26 September hingga 4 Oktober 2023.
"Hari Kontrasepsi Sedunia sejatinya menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada," kata Asmar.
Dengan perencanaan keluarga yang matang, kata dia, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier secara tidak langsung dengan penggunaan kontrasepsi maka PUS akan dapat merencanakan kehamilan dan pengasuhan anak bisa optimal.
"Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan," katanya.
Tak hanya itu, Asmar mengatakan program KB merupakan investasi penting dalam meningkatkan kualitas SDM dan sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Selain itu pelayanan KB yang dilaksanakan juga memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi agar memungkinkan pasangan usia subur dalam membuat pilihan metode kontrasepsi.
Angka kelahiran di Indonesia memiliki disparitas yang tinggi. Di Sultra sendiri, angka kelahiran terus menurun yang tercermin dari TFR (Total Fertility Rate) Sultra yang mencapai 2,57 terus menurun, namun masih cukup jauh dari replacement level (2,1).
"Artinya, angka kelahiran Sultra menurut ASFR (kelompok umur tertentu) tertinggi berada pada kelompok umur 25-29 tahun dengan angka sebesar 142 -143 kelahiran per 1.000 perempuan umur tersebut di Sultra," katanya.
Selain dari segi dukungan, Hari Kontrasepsi Sedunia juga akan menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan seluruh masyarakat Indonesia, di semua lini, terkait seperti apa pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas.
"Selamat Hari Kontrasepsi Dunia Tahun 2023 " kata Asmar.
Kegiatan pelayanan KB serentak dilaksanakan di Klinik Kencana Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, dimulai Selasa (26/9).
Tercatat, pada hari pertama pelayanan KB didominasi metode kontrasepsi jenis implan, yaitu sebanyak 64 akseptor dan IUD sebanyak 9 akseptor.*