Kendari (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kolaka, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiagakan seluruh personel selama 24 jam untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu.
Kepala Polres Kolaka AKBP Yosa Hadi melalui Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Kolaka AKP Gusti Komang Sulastra saat dihubungi di Kendari, Jumat, mengatakan hal tersebut sesuai dengan perintah Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sultra dan juga Kepala Polres Kolaka untuk siaga satu terkait dengan karhutla di wilayah tersebut.
Pihaknya melibatkan seluruh personel di polres dan polsek untuk siaga 24 jam guna menangani apabila terjadi karhutla.
"Kita siapkan timnya 24 jam apabila sewaktu-waktu ada peristiwa karhutla, atau ada informasi dari Mabes, karena servernya di Mabes. Ada titik api di Kolaka, kami segera ke titik yang ditunjukkan," sebutnya.
Selain personel, pihaknya juga menyediakan satu unit mobil water cannon yang siap membantu dalam penanganan karhutla. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka untuk mengarahkan Dinas Pemadam Kebakaran ketika terkonfirmasi ada titik api di wilayah Polres Kolaka.
"Kemudian kita koordinasi dengan pemda, khususnya Dinas Pemadam Kebakaran yang koordinasinya melalui BPBD. Jika sewaktu-waktu juga kita butuhkan teman-teman dari pemadam kebakaran, mereka juga sudah siap," sebutnya.
Gusti menuturkan dalam kurun waktu dua bulan terakhir terjadi kebakaran empat kali di dua kecamatan yakni Kecamatan Samaturu dan Watubangga.
"Selama musim kemarau ini, dua bulan terakhir, kita sudah empat kali ada titik yang terkonfirmasi dari Mabes, ada titik api di wilayah hukum Polres Kolaka, dan semua itu sudah kami datangi dan kami eksekusi," ungkapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan pembakaran lahan dan menjauhi hal-hal yang bisa mengakibatkan karhutla.
"Kami juga sudah terus mengadakan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran lahan, dengan melakukan imbauan lewat media sosial dan menempel baliho-baliho di lahan-lahan kering," tambahnya.