Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menyerahkan surat keputusan (SK) 2.525 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tingkat SMA dan SMK untuk 17 kabupaten dan kota di provinsi itu.
Penyerahan SK pengangkatan bagi PPPK guru se-Sultra itu melalui upacara di pelataran Kantor Gubernur Sultra di Kendari, Senin, yang dihadiri Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Yusmin dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sultra Zanuriah.
Dalam kesempatan itu, Ali Mazi berpesan kepada mereka agar bekerja dengan baik untuk membantu pemerintah daerah memajukan pembangunan sektor pendidikan.
Ia mengatakan guru berperanan penting dalam pengembangan pembangunan daerah serta kemajuan bangsa dan negara dengan melahirkan generasi bangsa yang berperilaku baik dan cerdas.
"Hari ini merupakan hari bersejarah yang membahagiakan dan tentu menjadi kebanggaan tersendiri, terkhusus bagi 2.525 (orang, red.) karena pertama kalinya diangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN) setelah dinyatakan lulus dan memenuhi syarat pada seleksi PPPK Jabatan Fungsional Guru Formasi Tahun 2022," ujarnya.
Ia mengharapkan mereka memperkuat jajaran Pemprov Sultra dalam menyelenggarakan tugas-tugas pembangunan daerah, utamanya sektor pendidikan, demi mewujudkan kemajuan masyarakat, daerah Sultra, sekaligus kemajuan bangsa dan negara.
Ia menjelaskan dunia pendidikan di Indonesia menghadapi masalah dan tantangan besar dalam peran membangun sumber daya manusia (SDM), di antaranya belum merata dan rendah akses pendidikan di semua jenjang pendidikan yang berimplikasi pada kebutuhan jumlah guru yang harus dipenuhi untuk melayani pendidikan, baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, maupun pendidikan menengah.
Masalah lainnya, katanya, masih rendah mutu pendidikan, baik ditinjau dari kepentingan pembangunan nasional maupun dalam rangka kompetisi global.
"Kita semua percaya bahwa salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah ketersediaan guru yang profesional. Sampai saat ini kita masih mengalami kekurangan jumlah guru dan adanya ketidaksesuaian latar belakang pendidikan guru dengan tugasnya mengajar, khususnya pada jenjang pendidikan menengah" kata Ali Mazi.